Breaking News

APAKAH ITU PENGERTIAN DARI SHUT DOWN MESIN DI PABRIK INDUSTRI


Sebenarnya apa sih pengertian dari istilah Shut Down di pabrik industri itu ?

Pengertian Shut Down di pabrik industri adalah merupakan sebuah aktifitas kerja yang di lakukan oleh Para Teknisi Engineering di pabrik Industri yang meliputi aktifitas perbaikan, inspeksi, perawatan, improvement, modifikasi dan pemeliharaan terhadap mesin produksi yang di kerjakan secara bersama - sama atau team work pada saat mesin produksi stop.

Sedangkan time atau waktu untuk melaksanakan shut down mesin produksi ini biasanya telah di lakukan berdasarkan sesuai schedule yang telah di buat, sehingga shut down merupakan sebuah aktifitas yang sudah di rencanakan.

Sedangkan Teknisi - Teknisi yang biasa terlibat di dalam aktifitas shut down tersebut adalah sebagai berikut :
Sedangkan Jenis Shut Down di katergorikan menjadi  2 bagian yaitu Shut Down skala Besar dan Shut Down skala Kecil.

1) Shut Down Mesin Skala Kecil.

Shut Down mesin skala kecil adalah shut down terhadap mesin produksi yang di lakukan secara terencana pada setiap bulan untuk mengatasi masalah - masalah atau trouble kecil yang sering terjadi.

Shut down yang di lakukan secara periodik bulanan tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam setiap kali melakukan shut down yang akan di lakukan secara bersama - sama antar semua Teknisi yang berkepentingan untuk melakukan perbaikan ataupun jenis aktifitas teknisi lainnya.

Jenis aktifitas kerja yang biasa di lakukan oleh para Teknisi pada saat shut down kecil adalah sebagai berikut :

a) Inspeksi Bulanan.

Inspeksi adalah sebuah aktifitas kerja yang di lakukan oleh Teknisi untuk melakukan pengecheckan terhadap kondisi komponen mesin yang hanya bisa di lakukan pada saat mesin stop.

Adapun tujuan melakukan inspeksi terhadap komponen mesin tersebut adalah sebagai berikut :
  • Sebagai langkah untuk mengambil data terhadap perkembangan keausan pada komponen mesin tersebut.
  • Untuk mengetahui kondisi aktual pada komponen mesin tersebut dari segi keausan, segi kerusakan, segi kekencangan baut dan nut, segi ketajaman pisau cutter, dan lain sebagainya.
  • Untuk mengetahui kondisi lubrikasi pada komponen mesin tersebut apakah perlu di ganti atau tidak, seperti oli gear box, oli cyclo drive, oli hydrolik dan lain sebagainya.
  • Untuk membersihkan komponen - komponen mesin yang perlu untuk di bersihkan agar kinerja komponen mesin tersebut tetap maksimal, seperti membersihkan Oil Cooler, membersihkan filter oli, membersihkan filter udara dan lain sebagainya.
  • Sebagai sarana waktu untuk mengganti grease pelumasan pada komponen - komponen mesin tertentu seperti grease Chain Kopling, Grease Cyclo Drive.
  • Pengecheckan kondisi Hoist Operasional produksi baik dari segi keruskan atau keausan yang terjadi pada gear drive atau rel lintasannya dan lain sebagainya.
  • Pengecheckan kondisi sistem kerja Weigher material maupun hasil produk.
  • Kalibrasi Weigher
  • Dan lain Sebagainya.

b) Perbaikan Kerusakan.

Melakukan perbaikan kerusakan yang di lakukan pada shut down bulanan merupakan perbaikan terhadap kerusakan - kerusakan pada komponen mesin yang sekiranya tidak membutuhkan waktu yang panjang.

Contoh perbaikan kerusakan yang biasa di lakukan oleh para teknisi pada shut down mesin schedule bulanan adalah sebagai berikut :
  • Meluruskan benda kerja yang bengkok.
  • Mengelas benda kerja yang patah.
  • Membubut benda kerja yang sudah aus.
  • Mengganti bearing yang rusak.
  • Mengganti pillow block yang rusak.
  • Mengganti belt conveyor yang sudah rapuh.
  • Perbaikan lem ulang belt conveyor yang mengelupas.
  • Mengganti roll line yang sudah aus atau bengkok.
  • Mengganti rantai atau chain drive yang sudah aus.
  • Memotong chain penggerak yang sudah longgar.
  • Ganti Varispeed, Ganti Controller dan lain sebagainya.
  • Perbaikan Load Cell Timbangan oleh Teknisi Instrument.
  • Dan lain sebagainya.

c) Melakukan Modifikasi atau Improvement.

Modifikasi atau Improvement merupakan sebuah aktifitas kerja yang di lakukan oleh seorang Teknisi yang berupa merubah, mengganti, menambah atau menghilangkan komponen mesin produksi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dari mesin produksi tersebut baik dari segi cost, efisiensi kerja, atau fungsi kerja dan lain sebagainya.

Adapun contoh aktifitas improvement atau modifikasi pada komponen mesin yang di lakukan oleh para Teknisi adalah sebagai berikut :
  • Merubah sistem kerja dari yang waktu kerjanya lama menjadi lebih cepat siklusnya tanpa mengurangi kualitas produk.
  • Additional atau penambahan part komponen mesin yang bertujuan memaksimalkan kinerja mesin.
  • Melakukan pengurangan jumlah komponen mesin untuk mengurangi cost tanpa merubah kualitas produk.
  • Merubah komponen mesin dari berukuran besar menjadi berukuran kecil tanpa mengurangi kualitas produk dengan tujuan cost reduce energi.
  • Dan Lain Sebagainya.
Pada dasarnya melakukan Improvement atau Modifikasi sama halnya dengan melakukan Program Kaizen pada sebuah aktifitas di dalam pabrik industri.

d) Mengerjakan Request Produksi.

Request produksi merupakan job order atau permintaan perbaikan yang di ajukan dari member produksi untuk di kerjakan oleh Teknisi pada saat shut down berlangsung.

Adapun contoh - contoh pekerjaan yang merupakan request atau permintaan member produksi adalah sebagai berikut :
  • Penambahan alat safety device di area kerja Operator Produksi agar member produksi lebih mudah handling di saat ada potensi bahaya yang mengancam jiwa operator, seperti pemasangan safety kick di area operation, pemasangan safety bar di area kerja operator, dan lain sebagainya.
  • Penambahan Roll guide untuk mempermudah handling material produksi.
  • Penambahan pager pada area kerja operator produksi agar kondisi area kerja lebih aman dan nyaman.
  • Penutupan lubang yang berpotensi bahaya terhadap aktifitas kerja member produksi.
  • Pemasangan sarana dan prasarana yang bisa membantu aktifitas member produksi secara maksimal.
  • Dan lain sebagainya.

e) Kebersihan Area Mesin.

Membersihkan area mesin atau melakukan 5S terkadang membutuhkan mesin produksi harus stop, karena posisi dan kondisi mesin yang membahayakan pekerja.

Sedangkan maksud dari membersihkan mesin produksi adalah sebagai berikut :
  • Untuk menghindarkan mesin produksi dari potensi bahaya kebakaran, sehingga perlu untuk membuang material yang mudah terbakar di area mesin produksi.
  • Untuk menjaga kondisi kerja mesin produksi tetap maksimal.
  • Untuk menghilangkan potensi bahaya yang membahayakan operator pada saat bekerja, seperti terpeleset, tersandung, terperosok dan  lain sebagainya.
  • Untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.

2) Shut Down Mesin Skala Besar.

Shut Down Berskala Besar pada dasarnya hampir sama dengan aktifitas kerja yang di lakukan pada waktu Shut Down Kecil, Namun hanya saja Shut Down besar lebih membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan eksekusi permasalahan pada mesin produksi.

Sedangkan time atau waktu yang di butuhkan untuk melakukan perbaikan pada komponen mesin pada waktu shut down besar yaitu antara 1 hari sampai dengan 10 hari atau bisa lebih lama atau lebih cepat dari schedule tergantung kondisi mesin.

Melakukan pekerjaan perbaikan mesin produksi pada waktu shut down besar adalah melakukan pekerjaan yang sekiranya tidak bisa di lakukan pada waktu shut down kecil, karena memang membutuhkan waktu yang lama atau lebih dari satu hari.

Adapun secara aktifitas kerja antara shut down mesin berskala kecil dengan shut down mesin berskala besar pada dasarnya adalah sama yaitu melakukan perbaikan, hanya saja perbaikan pada waktu shut down besar lebih cenderung untuk mengatasi  masalah - masalah yang besar, perbaikan mesin - mesin yang besar dan perbaikan yang membutuhkan waktu yang relatif lama.

Adapun contoh pekerjaan yang di kerjakan pada waktu shut down mesin berskala besar adalah sebagai berikut :
  • Over Houl Mesin yaitu melakukan perbaikan atau penggantian mesin secara total keseluruhan.
  • Penggantian Roll Calender.
  • Penggantian Gear Box.
  • Penggantian mesin produksi yang baru.
  • Re - New All Panel dan Program.
  • Penggantian Inverter.
  • Perbaikan Instalasi pipa Supply Angin, Supply Air, Supply Air pemadam kebakaran, Pipa Supply utama Steam dan pipa sejenis lainnya.
  • Penggantian Instalasi Listrik secara total keseluruhan.
  • Dan Lain Sebagainya.
Adapun pelaksanaan Shut Down Mesin Berskala besar ini biasanya di lakukan pada saat musiman atau setiap tahun sekali sesuai kebutuhan.

Demikianlah sedikit ulasan tentang Apakah itu pengertian dari shut down mesin di pabrik industri.

No comments