Breaking News

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB OPERATOR PRODUKSI DI PABRIK INDUSTRI


Apakah Tugas dan Tanggung Jawab dari Operator Produksi di Pabrik Industri...??

Pabrik Industri yang memproduksi atau yang menghasilkan barang produk, baik itu produk barang jadi maupun barang setengah jadi dapat di Pastikan membutuhkan yang Namanya operator produksi.

Yang di sebut dengan Operator Produksi adalah Pekerja atau Karyawan di sebuah pabrik industri yang di beri Tugas dan Tanggung jawab untuk Bekerja sebagai pelaksana proses produksi serta yang menjalankan atau mengoperasikan mesin produksi untuk bisa menghasilkan barang produk tertentu.

Adapun Tugas pokok Sebagai Operator Produksi adalah sebagai Berikut :

1) Mengoperasikan Mesin Produksi.

Mengoperasikan Mesin Produksi adalah menghidupkan, menjalankan dan mematikan mesin produksi pada saat memproses pembuatan produk produksi.

Di dalam mengoperasikan mesin produksi, operator produksi memegang peran penuh Terhadap kondisi atau proses dari mesin produksi itu sendiri.

Dari awal mesin produksi ON sampai mesin produksi tersebut OFF kembali untuk memproduksi suatu bahan atau barang di kendalikan dan di bawah kontrol atau pengawasan oleh operator produksi.

Contoh proses kerja yang di lakukan oleh operator produksi pada saat mengoperasikan mesin produksi adalah sebagai Berikut :
  • Meng ON kan mesin produksi untuk siap berproduksi atau mengolah bahan produk.
  • Melakukan Setting program pada mesin produksi untuk melakukan tahap - tahap proses produksi Sesuai standart produk atau spec produk.
  • Monitor kondisi mesin produksi di Saat berproses produksi.
  • Menyiapkan semua material atau bahan - bahan yang mendukung proses produksi di area mesin produksi.
Sebagai operator produksi juga mempunyai tugas monitor kondisi mesin produksi apabila terjadi trouble shooting maka sebagai operator produksi harus segera melakukan panggilan emergency kepada teknisi mesin tergantung bidang trouble masing - masing teknisi seperti:

2) Membuat Laporan Kerja.

Membuat laporan kerja adalah membuat atau menulis rangkuman kerja yang sudah di lakukan selama bekerja.

Beberapa contoh aktifitas yang di lakukan oleh operator produksi yang termasuk membuat laporan kerja adalah sebagai berikut :
  • Merangkum semua aktifitas kerja yang sudah di lakukan.
  • Merangkum semua permasalahan kerja yang menyangkut tentang produktifitas, delivery, dan trouble shooting di mesin produksi yang terjadi di saat jam kerja.
  • Merangkum jumlah total pencapaian hasil produk yang di hasilkan oleh aktifitas mesin produksi di hari itu juga.
  • Merangkum atau menulis size - size produk atau tipe - tipe produk yang sudah di produksi di hari itu.
  • Merangkum hasil produk yang mengalami kerusakan atau scrap.

3) Menjaga Kebersihan Area Kerja.

Menjaga Kebersihan di Area Kerja adalah tugas operator produksi untuk menciptakan suasana area kerja dalam kondisi yang sehat, bersih dan rapih yaitu dengan meminimalisir adanya sampah atau debu di area kerja.

Maksud dari menjaga kebersihan di area kerja adalah agar di area kerja tidak ada sampah atau benda  asing yang nanti bisa menyebabkan tercampurnya material produk dengan sampah tersebut dan bereffect tidak terpakainya hasil produksi nantinya.

Berikut adalah beberapa contoh aktifitas operator produksi di dalam menjaga kebersihan di area kerja  :
  • Melakukan kebersihan area kerja sebelum memulai pekerjaan seperti menyapu area kerja.
  • Menyingkirkan benda - benda asing selain material produk dari area kerja atau area material produk.
  • Mengisolasi area material produk dari benda - benda asing yang mudah bercampur dengan material produk.

4) Briefing Sebelum dan Sesudah Bekerja.

Melakukan briefing sebelum dan sesudah bekerja merupakan tugas pokok operator produksi di setiap hari.

Maksud dan tujuan di lakukannya briefing sebelum dan sesudah bekerja oleh operator produksi adalah sebagai berikut :
  • Menginformasikan kepada semua member produksi tentang hasil pencapaian produk di hari tersebut.
  • Menginformasikan kepada semua member produksi tentang terjadinya masalah - masalah yang ada di section tersebut, termasuk masalah trouble shooting yang di alami oleh mesin produksi.
  • Menginformasikan tentang agenda harian di produksi tersebut.
  • Menginformasikan tentang target yang harus di capai oleh produksi.
  • Menginformasikan tentang kondisi safety, produktivity, delivery dan lain - lainya.
Briefing adalah salah satu bentuk Tugas pekerjaan selaku operator produksi yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi kepada semua member produksi.

Komunikasi dan informasi merupakan salah satu sarana kerjasama di antara para member produksi dari level bawahan sampai Atasan untuk lebih meningkatkan performance di divisi tersebut. Sehingga dengan komunikasi dan informasi tersebut semua item permasalahan bisa segera di tangani dengan cepat.

Hal yang biasa terjadi di lapangan adalah terjalinnya komunikasi yang intensif antara bawahan dengan Atasan yang di lakukan kapanpun komunikasi tersebut di butuhkan.

Komunikasi tersebut biasanya yang berhubungan dengan hal - hal yang bersifat penting dan urgent seperti :

  • Hal yang berhubungan dengan trouble shooting yang mengakibatkan mesin produksi harus stop.
  • Hal yang berhubungan dengan terjadi trouble Quality produk.
  • Hal yang berHubungan dengan trouble Safety atau terjadinya kecelakaan kerja.
  • Hal yang berhubungan dengan trouble delivery produk ke next proses seperti kondisi hasil produk yang shortage atau minim.

Sedangkan yang Menjadi Tanggung Jawab sebagai operator produksi adalah sebagai berikut ;
  • Menjaga Qualitas hasil produk sesuai spec produksi.
  • Meningkatkan pencapaian hasil produksi berdasarkan target produksi.
  • Meningkatkan atau menjaga produktivity dan delivery produk ke next proses.
  • Meminimalisir atau menghilangkan hasil produk yang scrap atau NO GOOD.
  • Menjaga komunikasi antar rekan kerja dan kepada atasan tentang kinerja dan hasil yang di capai di hari kerja.
Di dalam pabrik industri ada beberapa jenis proses produksi yang beroperasi yang melibatkan peran atau di jalankan oleh operator produksi antara lain :

a) Proses Produksi Secara Automatis.

Proses produksi secara Automatis Adalah proses produksi yang cara kerjanya di operasikan secara automatis dan sepenuhnya di operasikan oleh mesin produksi.

Adapun cara kerja mesin automatis ini adalah Semua proses produksi dari awal sampai akhir proses di operasikan atau di kerjakan oleh program mesin produksi.

Sedangkan peran operator produksi di mesin yang automatis sistem ini hanyalah melakukan setting program dan handling check hasil produk.

b) Proses Produksi Semi Automatis.

Proses Produksi Semi Automatis adalah proses produksi yang cara kerjanya di operasikan secara gabungan antara mesin produksi dengan operator produksi.

Adapun cara kerja dari proses produksi dari jenis semi automatis ini adalah semua proses produksi dari awal sampai akhir di kerjakan oleh gabungan kerja antara mesin produksi dengan operator produksi.

Sedangkan peran kerja operator produksi di dalam sistem semi automatis tersebut adalah handling setengah bagian dari proses produksi untuk membantu proses yang di lakukan oleh mesin produksi.

Seperti Contoh :

Operator produksi bertugas menyiapkan material produk seperti memotong material, Mengangkat material, memindahkan material kemudian material tersebut di timbang. Setelah timbangan ok, maka material yang sudah ok tersebut di olah oleh mesin produksi.

Setelah material di olah mesin produksi kemudian material tersebut di handling oleh operator produksi untuk di proses berikutnya seperti di potong, di lipat, di tumpuk dan lain sebagainya.

c) Proses Produksi Manual.

Proses Produksi Manual Adalah Proses produksi yang secara keseluruhan proses produksinya di lakukan oleh operator produksi.

Contoh proses produksi manual yang di kerjakan oleh operator produksi adalah seperti Packing hasil produk, Melipat hasil produk, check quality hasil produk, Finishing hasil produk, dan lain - lainnnya.

Selama bekerja di dalam pabrik industri, seorang operator produksi berhak mendapatkan kenyamanan dan  keamanan di saat bekerja di area kerjanya tersebut dengan menggunakan Alat Pelindung Diri.

Alat Pelindung Diri atau APD yang di gunakan oleh operator produksi bertujuan untuk menghindarkan potensi bahaya yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yang akan menimpa operator produksi.

Baca Juga artikel  : Apa yang di maksud dengan APD

Adapun beberapa Alat Pelindung Diri yang biasa di gunakan oleh operator produksi adalah sebagai berikut ;

  • Sepatu Safety yang berfungsi sebagai alat Pelindung anggota tubuh bagian kaki dari potensi bahaya tertimpa atau terjepit benda kerja atau material produk.
  • Topi yang berfungsi sebagai alat Pelindung Kepala dari potensi bahaya terbentur benda kerja atau kejatuhan benda asing pada saat Bekerja.
  • Masker yang berfungsi sebagai alat Pelindung pernafasan dari potensi bahaya debu material produk atau debu proses produksi serta melindungi dari bau tajam dari bahan berbahaya dan beracun atau B3. Baca juga Artikel Apa itu jenis B3.
  • Sarung Tangan yang berfungsi sebagai alat Pelindung tangan dari potensi bahaya karena iritasi yang di sebabkan dari bahan material produk dan bahan berbahaya beracun.
  • Kaca Mata yang berfungsi sebagai Pelindung anggota tubuh bagian mata dari potensi bahaya kemasukan benda asing atau serbuk bahan chemical.
  • Ear Plug atau Tutup telinga yang berfungsi sebagai Pelindung anggota tubuh bagian telinga dari potensi bahaya effect dari kebisingan area kerja.
  • Helmet yang berfungsi sebagai Pelindung anggota tubuh bagian Kepala dari potensi bahaya terbentur benda keras. Helmet biasanya di Gunakan pada saat operator produksi mengoperasikan alat angkat dan angkut untuk memindahkan material produk. Baca juga Artikel tentang Teknisi Alat Angkat dan Angkut. serta baca juga artikel Apa itu Alat Angkat dan Angkut di Pabrik Industri.
Alat Pelindung diri bukanlah alat penghilang potensi bahaya atau kecelakaan kerja, Namun dengan menggunakan Alat Pelindung Diri membuat para operator produksi merasa aman dan nyaman di dalam Bekerja.

Dengan merasa aman dan nyaman, maka operator produksi akan lebih fokus dan Konsentrasi di dalam Bekerja untuk menciptakan target produksi yang Maksimal.

Selain itu juga Alat Pelindung Diri juga berfungsi menghindarkan dari effect yang fatal di saat kecelakaan kerja terpaksa harus menimpa diri operator.

Berperan sebagai operator produksi selain berhubungan langsung dengan produk, material produk dan mesin produk, mereka juga mempunyai hubungan antar section yang berhubungan dengan produksi seperti Halnya :

  • Engineering yaitu section bagian maintenance atau bagian perawatan untuk menangani kondisi mesin produksi baik itu merawat, memperbaiki, modifikasi dan lain sebagainya.
  • Work Technikal atau WT yaitu section bagian perumus spec produk atau perancang komposisi produk yang berhubungan dengan Quality produk.
  • Quality Assurance atau QA yaitu section bagian Penguji Hasil akhir produk apakah hasil produk tersebut Sesuai dengan Spec atau prosedur Quality produk atau tidak.
  • Safety yaitu section bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bertugas mengontrol kondisi area kerja beserta pekerja dari segi safety atau Keselamatan setiap saat.
  • Environment yaitu section bagian perawatan lingkungan sekitar pabrik beserta Mengatur kondisi sampah di dalam pabrik.

Demikian sedikit ulasan tentang Tugas dan Tanggung Jawab Operator Produksi di Pabrik Industri.


3 comments: