TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TEKNISI INSTRUMEN DI PABRIK INDUSTRI
Apakah Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Instrumen di pabrik industri...?
Sebelum membahas tugas dan tanggung jawab sebagai teknisi instrument di pabrik industri, Alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apakah itu yang di maksud dengan Teknisi instrument.
Teknisi Instrument adalah profesi pekerja atau karyawan yang mempunyai skill atau keahlian teknik di bidang Instrumen mesin produksi di sebuah pabrik industri.
Sedangkan yang termasuk komponen atau onderdill Instrumental atau accesoris mesin produksi adalah yang berhubungan dengan berat, temperatur, viscosity, tekanan dan satuan.
Sedangkan yang di maksud dengan instrument di dalam mesin produksi adalah alat - alat atau accesoris yang termasuk di dalam bagian mesin produksi atau bagian terkecil di dalam mesin produksi.
Adapun contoh Yang termasuk alat - alat atau accesoris instrumen di mesin produksi yang biasa di aplikasikan di pabrik industri adalah sebagai berikut:
- Thermocouple yaitu alat atau accesoris mesin yang berfungsi untuk pendetect temperatur suatu benda kerja, baik itu benda cair, benda padat, gas, logam, dan lain - lainnya.
- Controller yaitu alat atau accesoris di mesin produksi yang berfungsi untuk menampilkan angka temperatur dari suatu benda yang di kirim oleh Termocouple, Sekaligus sebagai setting control temperatur sesuai kebutuhan proses produksi.
- Pressure Gauge yaitu alat atau accesoris mesin produksi yang berfungsi sebagai penunjuk besarnya pressure atau tekanan suatu zat seperti air, oli, steam, dan lainnya yang di gunakan di dalam sistem proses produksi.
- Weigher ampli yaitu alat atau accesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang berfungsi sebagai monitor setting dan tampilan actual beratnya timbangan dari bahan atau material di dalam proses produksi.
- Weigher check yaitu alat atau accesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang berfungsi sebagai pendetect berat timbangan dari suatu benda produk atau sebagai penimbang beratnya material yang akan di proses produksi.
- Thermometer yaitu alat atau accesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang mempunyai fungsi sebagai pengukur suhu atau temperatur Ruangan.
- Load Cell yaitu alat atau accesoris yang termasuk bagian dari part weigher atau timbangan material atau hasil produk yang berfungsi sebagai pengukur berat material atau hasil produk, yang nantinya besaran berat tersebut di kirim ke data monitor.
- EP Regulator yaitu alat atau acesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang berfungsi sebagai deteksi pengukur besaran tekanan atau pressure angin yang masuk ke sistem pipping instalasi.
- Dan Lain - lainnya.
Adapun tugas dan tanggung jawab pokok dari seorang teknisi instrument adalah sebagai berikut :
- Memperbaiki mesin produksi yang rusak secara Instrumental atau sarana pendukung yang berhubungan dengan weighing / berat timbangan , Viscosity dan temperature ruang atau barang, Pengatur pressure / tekanan, kalibrasi standar barang dan lain – lain.
- Melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap part – part Instrumental mesin produksi agar tidak terjadi kerusakan atau trouble yang fatal di saat mesin produksi sedang beroperasi.
- Melakukan perbaikan mesin produksi dengan cara improvement atau melakukan peningkatan qualitas secara Instrumental dari mesin produksi tersebut.
- Melakukan pengadaan dan list up terhadap part - part yang berhubungan dengan Teknisi Instrument.
Adapun Aktifitas rutin yang biasa di lakukan oleh teknisi instrument adalah sebagai berikut :
1) Daily Check atau Pengecheckan Harian.
Daily Check atau Pengecheckan harian adalah aktifitas dari seorang teknisi instrument yang bertugas melakukan check terhadap kondisi alat - alat tertentu yang sekiranya membutuhkan pengecheckan apakah kondisi part tersebut berfungsi dengan baik atau tidak.Contoh Part instrument yang di check setiap hari adalah sebagi berikut :
a) Pressure Gauge.
Pressure Gauge yaitu alat atau accesoris mesin produksi yang berfungsi sebagai penunjuk besarnya pressure atau tekanan suatu zat seperti air, oli, steam, dan lainnya yang di gunakan di dalam sistem proses produksi.Adapun hal - hal yang perlu di lakukan Di dalam melakukan pengecheckan pressure gauge adalah sebagai berikut ;
- Pastikan bahwa kondisi pressure gauge masih berfungsi normal, seperti jarum pressure gauge bisa naik turun mengikuti pressure atau tekanan zat yang di lalui seperti angin, oli, air ataupun steam.
- Pastikan Pressure gauge tidak ada kerusakan secara fisik, seperti adanya kebocoran zat yang masuk ke sistem presure gauge.
- Pastikan kondisi fisik pressure gauge tidak rusak seperti kaca presure gauge pecah, body pressure gauge rusak, dan lain - lain.
Satuan pressure gauge yang biasa di gunakan di pabrik industri adalah sebagai berikut :
- Kg/cm
- Bar
- Psi
- Mpa
b) Weigher Check Material.
Weigher check yaitu alat atau accesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang berfungsi sebagai pendetect berat timbangan dari suatu benda produk atau sebagai penimbang beratnya material yang akan di proses produksi.
Adapun hal - hal yang perlu di lakukan di dalam melakukan pengecheckan weigher check secara umum adalah sebagai berikut :
- Pastikan weigher menunjukkan angka zero pada saat kondisi weigher tidak ada material yang melaluinya.
- Pastikan weigher bisa menunjukkan angka nominal pada saat ada material yang melaluinya atau pada saat weigher menimbang benda material.
- Pastikan kondisi weigher tidak error.
Sedangkan untuk jenis weigher conveyor, hal - hal yang harus di pastikan adalah sebagai berikut :
- Pastikan conveyor line tidak out centre sehingga data weigher tidak error.
- Pastikan kondisi body weigher unit tidak goyang sehingga data weigher stabil.
- Pastikan body weigher unit tidak bersentuhan dengan body mesin sehingga detect weight atau berat tidak error.
Sedangkan untuk jenis weigher Roll line, hal - hal yang harus di pastikan adalah sebagai berikut :
- Pastikan Free Roll Unit tidak berkarat atau menempel kotoran, karena akan mempengaruhi berat timbangan atau weigher.
- Pastikan free roll unit tidak ada yang bearingnya rusak atau jebol.
- Pastikan bracket unit weigher tidak bersentuhan dengan body mesin karena akan mempengaruhi detect weigh atau berat dari material produk.
Sedangkan untuk jenis weigher berbentuk Hoper atau tabung, hal - hal yang harus di pastikan adalah sebagai berikut :
- Pastikan permukaan weigher hoper tidak ada benda asing, karena akan membuat data weight menjadi error atau tidak zero set.
- Pastikan part - part arm atau peredam weigher hoper selalu di lubrikasi.
- Pastikan Body weigher hoper tidak menyentuh body mesin lain karena akan mempengaruhi data weight atau berat dari material produk.
c) Controller.
Controller yaitu alat atau accesoris di mesin produksi yang berfungsi untuk menampilkan angka temperatur dari suatu benda yang di kirim oleh Termocouple, Sekaligus sebagai setting control temperatur sesuai kebutuhan proses produksi.Adapun cara mengecheck Controller Adalah sebagai berikut :
- Pastikan controller bisa menampilkan besaran angka temperatur dari deteksi aktual pada benda kerja atau benda yang di detect temperaturnya.
- Pastikan pada controller bisa di setting manual auto untuk menyetting angka setingan temperatur yang harus di capai di sistem tersebut sesuai kebutuhan produk.
- Pastikan Controller tidak terjadi error, jika terjadi error segera lakukan untuk di reset.
d) Thermometer.
Thermometer yaitu alat atau accesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang mempunyai fungsi sebagai pengukur suhu atau temperatur Ruangan.Adapun cara mengecheck thermometer adalah sebagai berikut :
- Pastikan thermometer berfungsi dengan baik dan benar.
- Pastikan tidak ada kerusakan fisik pada thermometer.
- Pastikan tidak ada kerusakan pada onderdill atau part dari bagian thermometer, seperti jarum dan angka.
e) EP Regulator.
EP Regulator yaitu alat atau acesoris yang di gunakan oleh mesin produksi yang berfungsi sebagai deteksi pengukur besaran tekanan atau pressure angin yang masuk ke sistem pipping instalasi.Adapun cara melakukan pengecheckan terhadap EP Regulator adalah sebagai berikut :
- Pastikan EP Regulator menunjukkan angka besaran pressure atau tekanan angin sesuai dengan settingan kebutuhan proses.
- Pastikan tidak ada kebocoran angin pada EP Regulator.
- Pastikan tidak ada hal abnormal lainnya pada sistem dan fisik EP Regulator.
2) Melakukan Perbaikan Trouble Shooting.
Melakukan Perbaikan Trouble Shooting adalah aktifitas teknisi instrumen di pabrik industri untuk Melakukan perbaikan terhadap part - part Instrument apabila terjadi trouble atau kerusakan pada saat proses produksi.Melakukan perbaikan trouble shooting tersebut bisa di sebabkan karena beberapa hal sebagai berikut :
- Terjadi kerusakan part instrument berdasar hasil temuan oleh teknisi instrument, sehingga terjadi negosiasi dengan member produksi untuk stop mesin guna melakukan perbaikan part yang rusak tersebut.
- Terjadi kerusakan pada part instrument yang terjadi pada saat kondisi mesin sedang running dan di temukan oleh member produksi sehingga terjadi stop mesin untuk di lakukan perbaikan oleh teknisi instrument.
- Melakukan perbaikan yang sekiranya part yang rusak bisa di perbaiki ulang.
- Melakukan penggantian part yang sekiranya part yang rusak tersebut tidak bisa di perbaiki lagi.
- Melakukan Re setting saja pada part yang mengalami kerusakan atau error.
- Melakukan perbaikan dengan cara membersihkan part - part yang sekiranya dari kotoran penyebab trouble shootingnya.
3) Melakukan Shut Down Bulanan.
Shut Down Adalah salah satu aktifitas dari teknisi instrumen di pabrik industri untuk Melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi dengan schedule atau jadwal yang sudah di rencanakan jauh hari sebelumnya.
Shut down di lakukan setiap sebulan sekali atau di jadwalkan sesuai kebutuhan urgenitas dari mesin produksi itu sendiri. Dengan adanya jadwal shut down, maka member produksi bisa menyiapkan segala sesuatunya untuk stop mesin sehingga saat stop mesin untuk kegiatan shut down tidak terjadi target hasil produk untuk member produksi terganggu atau shortage material produk.
Untuk melakukan aktifitas shut down ini kondisi mesin harus benar - benar stop dengan persetujuan kedua belah pihak yaitu antara teknisi dan member produksi.
Maksud dari Teknisi melakukan Shut down terhadap mesin produksi adalah sebagai berikut :
- Untuk Memperbaiki kerusakan - kerusakan pada part mesin produksi yang sudah terdeteksi kerusakannya dan membutuhkan time perbaikan yang cukup lama.
- Untuk Menghindarkan terjadinya trouble shooting dadakan yang membuat mesin produksi harus stop tanpa rencana.
- Untuk menghindari adanya kerusakan fatal terhadap part - part mesin produksi.
- Untuk meningkatkan performa mesin produksi, karena terjadi perbaikan atau perawatan terencana terhadap part mesin produksi.
- Untuk melakukan check periodik terhadap kondisi dari bagian - bagian penting mesin produksi.
- Untuk melakukan periodik penggantian terhadap part - part secara life time pemakaian.
- Untuk melakukan improvement terhadap part - part mesin produksi.
4) Melakukan List Up Spare Part dan Pengadaan Spare Part Instrument.
Melakukan List Up dan Pengadaan Spare Part Adalah aktifitas teknisi instrumen di pabrik industri untuk Melakukan pendataan terhadap semua keperluan spare part instrument yang di butuhkan serta melakukan pengadaan dengan melakukan order spare part instrument.
Tujuan List Up dan Pengadaan Spare Part yang di lakukan oleh teknisi instrumen di pabrik industri adalah sebagai berikut :
- Menstabilkan kondisi spare part stock di penyimpanan sehingga tidak terjadi stock minim atau tidak ada stock spare part yang akan berdampak buruk di saat terjadi trouble mesin yang tidak siap kondisi spare partnya.
- Menyiapkan spare part yang siap pakai di saat terjadi part yang di mesin ada kerusakan yang harus segera di ganti.
- Reduce time trouble shooting di saat ada spare part yang rusak.
Baca juga artikel tentang macam - macam teknisi lainnya di pabrik industri.
Demikian ulasan tentang tugas dan tanggung jawab teknisi instrumen di pabrik industri.
No comments