Breaking News

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TEKNISI DEVELOPMENT DI PABRIK INDUSTRI


Apakah Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Development di Pabrik Industri...?

Sebelum Kita membahas apakah itu tugas dan tanggung jawab teknisi development di pabrik industri, alangkah baiknya akan penulis coba bahas apakah itu maksud dari Teknisi Development di pabrik industri.

Teknisi Development adalah pekerja atau karyawan di dalam sebuah pabrik industri yang bertugas sebagai teknisi atau engineering di bidang development atau pengembangan mesin secara qualitas ataupun quantitas.

Adapun tugas dan tanggung jawab pokok dari seorang teknisi development secara garis besar adalah sebagai berikut :
  • Melakukan perbaikan mesin produksi dengan cara renewal atau mengganti mesin produksi yang  produktivitasnya sudah menurun secara qualitas.
  • Melakukan improvement mesin dengan cara mengembangkan mesin produksi secara qualitas yang lebih tinggi maupun quantitas yang lebih banyak dari sebelumnya.
  • Melakukan pengadaan atau penambahan adanya mesin produksi yang baru.
  • Melakukan pengadaan dan list up terhadap part - part yang berhubungan dengan teknisi development.
Sebelum sebuah pabrik industri beroperasi untuk memproduksi suatu produk maka salah satu step yang di lakukan adalah memasang dan setting tata letak mesin - mesin produksi yang akan beroperasi.

Hal ini adalah salah satu job utama teknisi atau Engineering di bidang development yaitu mengkoordinasi adanya setting dan pemasangan mesin - mesin baru di dalam pabrik industri.

Pada dasarnya seorang teknisi development itu tidak berdiri sendiri sebagai teknisi mesin produksi, namun seorang teknisi development selalu bekerjasama dengan section maintenance yaitu teknisi mekanik dan teknisi elektrik.

Di dalam kerjasama tersebut selalu ada komunikasi untuk pembagian job atau pemilahan job pengerjaan supaya tidak rancu dan cepat teratasi.


Sebagai teknisi development cenderung sebagai bidang pengadaan adanya mesin produksi tertentu, sedang teknisi mekanik dan teknisi elektrik sebagai maintenancenya atau sebagai team di bidang perawatan.

Sehingga dengan hal tersebut maka sebagai teknisi development cenderung budget nominalnya lebih besar di banding dengan nominal budget dari teknisi maintenance.

Adapun Hal - hal yang menjadi Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Development sehari - hari  adalah sebagai berikut :

1) Melakukan Perbaikan Mesin.

Sebagai tugas dan tanggung jawab Teknisi Development Melakukan Perbaikan Mesin adalah Sebagai Berikut :
  • Membantu section Maintenance di dalam Menangani trouble atau kerusakan yang di alami oleh mesin produksi.
  • Menganalisa penyebab terjadinya trouble atau yang menyebabkan adanya kerusakan pada mesin produksi.
  • Merencanakan perbaikan terhadap kondisi mesin produksi yang rusak dengan mempersiapkan segalanya baik part, tool dan waktu pengerjaannya.
Untuk menemukan hal abnormal pada kondisi mesin produksi maka sseorang teknisi development harus sering mengontrol mesin pada saat running, sehingga dengan mengontrol mesin secara otomatis seorang teknisi development akan banyak menemukan kondisi abnormal pada mesin.

Pastikan list dan catat jika menemukan kondisi abnormal pada mesin sehingga kita bisa mengatur schedule untuk melakukan perbaikan.

Adapun contoh kasus abnormal yang terjadi pada mesin produksi yang harus di follow up oleh seorang teknisi development adalah sebagai berikut :
  • Kondisi body part mesin dalam kondisi kropos atau karatan sehingga ada potensi suatu saat bisa roboh.
  • Kondisi Free roll unit yang sudah oleng atau sudah karatan sehingga potensi adanya Foreigh Material atau karat tersebut lepas dan bercampur ke produk dan bereffect quality produk No Good.
  • Kondisi Conveyor line yang sudah Usang atau berserabut sehingga hal tersebut bisa bereffect ke quality produk.
  • Kondisi mesin yang sudah tidak bisa maksimal qualitas kerjanya, seperti Temperatur Control Unit, Pipping Instalasi, Cooling Instalasi, dan lain - lainnya.
  • Adanya part - part mesin besar yang mengalami kebocoran oli, kebocoran air, kebocoran angin. Seperti Gear box Unit, Srew Extruding Unit, Calender Roll Unit, dan lain - lainnya.
  • Menganalisa kejadian trouble yang sering terjadi sehingga bisa mempersiapkan part baru untuk modifikasi atau melakukan improvement.
  • Dan Lain - lainnya yang sekiranya part mesin tersebut membutuhkan untuk Re kondisi.

2) Melakukan Fabrikasi Improvement Part Mesin atau Mesin Baru.

Tugas dan tanggung jawab teknisi development di pabrik industri selanjutnya yaitu melakukan Fabrikasi part mesin atau fabrikasi mesin baru di work shop.

Fabrikasi adalah pembuatan mesin unit atau spare part unit baru untuk di pasang atau untuk mengganti mesin atau part mesin yang sudah abnormal.

Maksud dari fabrikasi yang di lakukan oleh teknisi development adalah sebagai berikut :

a) Langkah pertama Check ke Lapangan.

Memastikan ke lapangan mesin produksi untuk:
  • Melakukan pengecheckan terhadap kondisi mesin - mesin produksi yang mengalami kerusakan fatal. 
  • Pastikan dan kelompokkan jenis urgensinya masing masing kondisi mesin tersebut.
  • List Up jenis kerusakan, nama mesin, area mesin, jumlah mesin dan kondisi mesin.

b) Langkah Ke - dua Pengukuran benda kerja.

Pengukuran Benda kerja yaitu memastikan dimensi benda kerja dengan cara di gambar dan di ukur dimensi ukurannya.
  • Pastikan ukuran dan gambar benda kerja yang jelas dan mudah di mengerti.
  • Tulis dan data part - part apa saja yang di butuhkan untuk di rangkai menjadi sebuah unit.
  • Gambar perbagian part - part yang akan di buat secara terpisah beserta ukuran yang lengkap.

c) Langkah ke - 3 Menyiapkan Part - Part dan Material yang di Butuhkan.

Setelah pengukuran dan penggambaran unit mesin yang rusak sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah Menyiapkan part - part dan material yang di butuhkan.

Adapun Contoh part - part mesin yang biasanya di perlukan oleh teknisi development adalah sebagai berikut :
  • Pillow Block yaitu bearing Unit yang di gunakan sebagai tumpuan benda kerja seperti roll drive atau plat dudukan mesin.
  • Free roll yaitu Roll yang berfungsi sebagai line permukaan material produk atau sebagai jalan lintasan material atau produk.
  • Bearing yaitu ball unit yang fungsinya hampir sama seperti pillow block, hanya  berbeda pada jenis pemakaian saja.
  • Sprocket yaitu gear atau gigi yang berfungsi sebagai penggerak benda kerja.
  • Chain atau rantai yaitu berfungsi sebagai penghubung gerakan antara sprocket dengan benda kerja.
  • Cylinder Angin yaitu sebagai penggerak benda kerja dengan menggunakan angin.
  • Solenoid valve angin yaitu part yang berfungsi sebagai pembagi angin ke benda kerja sesuai proses kerja yang di butuhkan.
  • Dan lain - lainnya menyesuaikan kebutuhan di lapangan.
Adapun contoh material yang di perlukan oleh seorang teknisi development di dalam melakukan improvement atau modifikasi sebuah mesin produksi adalah sebagai berikut :
  • Material yang berbahan dari logam seperti Besi, stainless steel, Alumunium, Tembaga atau bronze, dan lain - lain.
  • Material yang berbahan baku teflon.
  • Material yang berbahan baku dari plastik.
  • Dan Lain - lain sesuai kebutuhan di lapangan .

d) Langkah ke - 4 Mengerjakan Job Material di Work Shop.

Maksud dari mengerjakan job material di work shop adalah mengolah atau mengerjakan material mentah menjadi benda kerja yang di kerjakan dengan mesin - mesin cutting tool atau mesin work shop untuk di buat seperti gambar sket berdasar kebutuhan mesin produksi yang sedang rusak.

Adapun jenis - jenis yang termasuk mesin work shop atau cutting tool yang di gunakan oleh teknisi development adalah sebagai berikut :
  • Mesin Gas Cutting, yang berfungsi sebagai alat work shop yang berbahan gas acytiline dan gas oksigen yang di satukan yang di gunakan untuk memotong material yang berbahan logam seperti besi, stainless steel.
  • Mesin Gerinda , yang berfungsi sebagai mesin pemotong plat yang berbahan dari stainless steel atau logam yang lain. Selain itu juga gerinda berfungsi untuk meratakan permukaan benda kerja atau material yang tidak rata.
  • Mesin Bor, yang berfungsi untuk membuat lubang pada permukaan benda kerja atau material.
  • Mesin bubut, yang berfungsi untuk meratakan diameter dari material seperti besi , teflon dan lain - lainnya.
  • Mesin welding atau mesin las, yang berfungsi untuk menyambung 2 material atau lebih dengan menggunakan bahan elektroda.
  • Mesin Amplas, yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan material atau benda kerja.
  • Mesin Tap, yang berfungsi untuk membuat ulir pada material atau benda kerja.
  • Mesin Milling, yang berfungsi untuk meratakan atau membuat lubang oval pada permukaan material atau benda kerja.
  • Mesin Sloter, yang berfungsi unutk membuat alur key way pada benda kerja atau material.
  • Mesin Cutting Wheel, yang berfungsi untuk memotong material atau benda kerja.
Adapun jenis - jenis pekerjaan seorang teknisi development di work shop adalah sebagai berikut :
  • Membubut
  • Mengelas
  • Mengebor
  • Mensloter
  • Memotong Benda kerja atau material
  • Dan Lain - lainnya.
Pekerjaan work shop di kerjakan seperti membuat, merakit dan menjadikan satu dari sekian material - material benda kerja menjadi satu unit mesin sesuai kebutuhan di lapangan atau menyesuaikan kondisi mesin yang rusak sesuia gambar yang di sket di area mesin produksi.


e) Langkah ke - 5 Pemasangan Unit.

Langkah berikutnya yaitu memasang hasil pekerjaan di work shop untuk di aplikasikan di mesin produksi.
Setelah part sudah jadi, maka langkah selanjutnya yaitu mencari waktu yang pas untuk melakukan pemasangan atau penggantian part yang rusak di mesin dengan melalui negosiasi waktu kepada member produksi selaku penguasa area mesin produk.

Berikut adalah langkah - langkah di dalam pemasangan part baru atau mengganti part yang sudah rusak di mesin produksi :
  • Setelah menemukan kesepakatan waktu untuk pengerjaan maka segera lakukan perbaikan atau pemasangan part baru pada mesin produksi.
  • Setelah terpasang kemudian lakukan monitor dan evaluasi hasil dengan kondisi mesin running.
  • Check apakah masih ada kekurangan di dalam perbaikan atau penggantian part baru tadi.
  • Lakukan analisa berlanjut dan evaluasi kembali sampai hasilnya benar - benar OK.

3) Melakukan Pengadaan Mesin Baru.

Setiap mesin produksi pasti mempunyai life time atau batas waktu untuk pemakaian proses produksi karena beberapa faktor seperti :
  • Kinerja mesin produksi sudah tidak maksimal.
  • Kondisi mesin produksi sering sekali rusak atau terjadi abnormal proses.
  • Kondisi mesin produksi sudah tidak akurat.
  • Kondisi mesin produksi sudah terjadi keausan pada bagian - bagian part tertentu.
  • Kondisi mesin sudah tidak menghasilkan qualitas produk yang tinggi.
  • Dan lain - lain.
Dengan alasan tersebut maka salah satu tugas dan tanggung jawab teknisi development adalah melakukan pengadaan mesin - mesin baru untuk di lakukan penggantian atau Re NewAll terhadap mesin  produksi  yang sudah tidak produktif lagi. 

4) Melakukan Pengadaan Spare Part Baru.

Melakukan pengadaan spare part baru yaitu menyiapkan dan mempunyai spare part baru untuk mengantisipasi apabila part yang di mesin mengalami kerusakan mendadak  pada saat proses produksi terjadi.

Melakukan penyediaan spare part baru perlu melakukan list up dan mendata ulang part - part apa saja yang di butuhkan di lapangan untuk siapkan spare partnya.

5) Shut Down.

Tugas dan tanggung jawab teknisi development di pabrik industri selanjutnya yaitu shut down.

Shut down adalah suatu aktifitas atau kegiatan pekerjaan perbaikan terhadap mesin produksi yang di lakukan dengan waktu yang lama dan sudah di rencanakan.

Ada 2 jenis shut down yang di lakukan oleh seorang teknisi development yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

  • Shut down Bulanan yaitu aktifitas shut down yang di kerjakan setiap bulan sekali.
  • Shut down Besar atau Shut down Musiman yaitu aktifitas shut down yang di kerjakan di waktu - waktu tertentu sesuai kebutuhan pabrik tersebut, Misal shut down di hari libur massal seperti Libur Tahun baru, libur Lebaran, Libur Nasional, dan Hari hari libur lainya.
Untuk time atau waktu pengerjaan di saat shut down bulanan cenderung lebih cepat yaitu sekitar 2 jam - 4 jam setiap kali mengerjakan shut down, Sedangkan untuk time shut down musiman biasa di lakukan antara 1 hari - 8 hari tergantung kebutuhan dan besar kecilnya pekerjaan perbaikan.

Adapun contoh yang termasuk item - item perbaikan yang di kerjakan oleh teknisi development di pabrik industri pada saat shut down bulanan adalah sebagai berikut :
  • Mengganti pillow block yang rusak.
  • Mengganti Roll drive yang rusak atau aus.
  • Mengganti small conveyor.
  • Cleaning area mesin
  • Dan lain - lainnya yang sekiranya pekerjaan tersebut hanya membutuhkan waktu antara  2 jam - 4 jam saja.
Sedangkan untuk contoh item - item perbaikan yang di kerjakan oleh teknisi development di pabrik industri pada saat shut down besar atau shut down musiman adalah sebagai berikut :
  • Re - New All Mesin Unit atau ganti mesin Unit.
  • Bongkar Pasang Roll calender Unit.
  • Bongkar pasang Gear Box Unit.
  • Re - Kondisi mesin Unit.
  • Ganti Conveyor Line Unit.
  • Dan lain - lainnya yang sekiranya perbaikan tersebut membutuhkan waktu lebih dari sehari.
Di dalam pengerjaan perbaikan yang di lakukan pada saat shut down besar atau musiman cenderung membutuhkan man power yang lebih banyak di bandingkan man power pada saat shut down bulanan. Selain itu juga shut down besar atau shut down musiman cenderung lebih banyak titik dan unit mesinnya yang di lakukan perbaikan sedangkan setiap shut down bulanan hanya satu mesin saja.

Perlengkapan tool atau alat kerja yang di gunakan oleh teknisi development di pabrik industri adalah seperti sebagai berikut : 
  • Chain block yaitu alat bantu kerja yang mempunyai fungsi untuk mengangkat benda kerja dengan kapasitas yang besar dan atau berat.
  • Kunci pipa yaitu alat bantu kerja yang memupunyai fungsi untuk bongkar pasang piping instalasi.
  • Kunci Inggris yaitu alat bantu yang mempunyai fungsi untuk melepas dan memasang nut baut hexagonal.
  • Kunci L yaitu alat bantu yang mempunyai fungsi untuk melepas dan memasang baut L.
  • Dan lain - lainnya seperti kunci pas, kunci Ring, obeng, palu, pahat, dll.
Adapun alat safety sebagai alat pelindung diri yang biasanya di gunakan oleh teknisi development di pabrik industri adalah sebagai berikut :
  • Body hardness atau safety belt yang berfungsi untuk melindungi operator dari jatuh di saat bekerja di atas ketinggian.
  • Helm safety yang berfungsi untuk melindungi kepala dari berbagai benturan atau kejatuhan benda kerja.
  • Sepatu safety yang berfungsi untuk melindungi kaki dari tersandung, kejatuhan benda kerja, terjepit dan lainnya.
  • Sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi tangan operator dari terjepit, terpalu, tergencet, dan lain lain.
  • Kaca mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari serbuk atau debu effect dari benda kerja.
  • Masker yang berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan dari debu dan bau yang berbahaya dan beracun.
  • Dan Lain - lainnya tergantung kebutuhan job kerjanya di lapangan.
Demikianlah Sedikit Ulasan tentang tugas dan tanggung jawab teknisi development di pabrik industri. Semoga bermanfaat...Baca juga artikel tugas teknisi elektrik dan macam - macam teknisi di pabrik industri.

No comments