Breaking News

Apakah Arti Teknisi Elektrik Di Pabrik Industri


Apakah arti atau maksud dari istilah Teknisi Elektrik di sebuah Pabrik Industri ?

Teknisi Elektrik adalah salah satu profesi pekerjaan seorang pekerja atau karyawan di sebuah pabrik industri yang mempunyai keahlian atau skill teknik di bidang elektrikal dan mempunyai tugas untuk merawat dan memperbaiki mesin produksi di bidang Elektrikal.

Baca Juga Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Elektrik secara lengkap.

Elektrikal pada mesin produksi maksudnya adalah onderdil atau komponen mesin produksi yang berhubungan dengan elektrik.

Berikut contoh onderdill atau komponen elektrikal pada mesin produksi adalah Motor penggerak, program Instalasi, PLC, Panel kontroller, Sensor dan proximity, Emergency stop, dan lain sebagainya.

Teknisi Elektrik, merupakan bagian dari sebuah divisi engineering di dalam pabrik industri. Sehingga Teknisi Elektrik di bawah naungan pimpinan Divisi Engineering.

Dan Teknisi Elektrik itu sendiri merupakan sebuah section atau team work yang di pimpin langsung oleh section Head atau Supervisor Teknisi Elektrik.

Jadi secara struktur organisasi di pabrik Industri bahwa Section Teknisi Elektrikal yang di pimpin oleh supervisor tersebut di bawah naungan Divisi Engineering.

Divisi Engineering yang di pimpin oleh seorang General Manager itu sendiri membawahi beberapa Section seperti berikut :
Sebagai penanggung jawab job pekerjaan di bidang Elektrikal mesin produksi, Teknisi elektrikal mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan Teknisi lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh tugas dan tanggung jawab sebagai Seorang Teknisi Elektrikal yaitu :

1) Melakukan Perawatan Mesin Produksi di Bidang Elektrik.

Melakukan perawatan terhadap mesin produksi merupakan salah satu kewajiban atau aktifitas rutin yang harus di lakukan oleh seorang Teknisi Elektrikal.

Melakukan perawatan terhadap onderdill mesin produksi di bidang elektrikal mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • Untuk mengurangi terjadinya trouble shooting pada mesin produksi.
  • Untuk memperpanjang life time onderdill mesin tersebut.
  • Untuk menghindari terjadinya big trouble yang tak terduga.
  • Untuk meminimalisir cost pengeluaran untuk pengadaan spare part onderdill mesin tersebut.
  • Untuk memaksimalkan fungsi dari onderdil mesin produksi itu sendiri.
  • Dan lain sebagainya.
Tindakan perawatan yang di lakukan oleh Teknisi Elektrik ini bisa berbentuk aktifitas seperti :
  • Inspeksi harian yaitu pengecheckan standart kerja atau kondisi onderdill mesin produksi pada saat bekerja.
  • Preventif maintenance yaitu perawatan onderdill mesin melalui action pencegahan sebelum terjadi trouble mesin, seperti cleaning filter blower, cleaning kipas cooling, dan lain sebagainya.
  • Shut Down yaitu aktifitas pekerjaan untuk melakukan perbaikan atau pengecheckan kondisi onderdill mesin pada saat stop mesin produksi.
  • Re - New All yaitu mengganti semua atau sebagian dari onderdill mesin produksi karena onderdill tersebut sudah tidak maksimal kinerjanya atau sudah discontinue.
  • Dan lain sebagainya.
2) Melakukan Perbaikan Mesin Produksi yang Rusak.

Melakukan Perbaikan terhadap mesin produksi yang sedang rusak merupakan salah satu kewajiban yang harus di lakukan oleh Teknisi Elektrik, karena hal tersebut utnuk menunjang agar kondisi mesin produksi segera bisa berproduksi kembali.

Mesin produksi yang beroperasi setiap waktu pasti akan mengalami yang namanya trouble shooting atau kerusakan baik kerusakan secara mekanik, elektrik maupun instrumen. 

Melihat tersebut, maka untuk memperbaiki kerusakan tersebut pasti membutuhkan yang namanya Teknisi yang ahli di bidangnya sesuai kerusakan mesin produksi tersebut.

Dengan kondisi ini, maka sebagai seorang Teknisi Elektrik harus selalu stand by atau siap untuk memperbaiki kerusakan mesin  produksi tersebut.

Berikut contoh yang termasuk kerusakan secara elektrik pada mesin produksi di pabrik Industri adalah :
  • Motor penggerak tidak bisa berputar.
  • Program line tidak bisa bekerja dengan semestinya.
  • Emergency stop tidak bisa berfungsi dengan baik.
  • Sensor line tidak bisa membaca produk.
  • Limit Swirtch tidak berfungsi dengan baik.
  • PLC error.
  • Touch Panel operation tidak menampilkan sechedule kerja.
  • Dan lain sebagainya.
Tujuan utama memperbaiki kerusakan pada trouble shooting di mesin produksi oleh Teknisi Elektrik adalah sebagai berikut :
  • Agar mesin produksi segera running atau berproses produksi lagi.
  • Agar tidak terjadi mesin stop produksi.
  • Agar tidak terjadi loss time tinggi atau trouble shooting yang berkepanjangan.
  • Untuk mengejar target produksi agar segera tercapai.
  • Sebagai tuntutan untuk kewajiban seorang Teknisi Elektrik.
3) Melakukan Improvement atau Modifikasi.

Improvement atau modifikasi adalah suatu pekerjaan atau aktifitas yang di lakukan dengan cara merubah sesuatu menjadi ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Tujuan Teknisi Elektrik melakuan sebuah Improvement atau modifikasi adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengurangi jumlah trouble shooting pada mesin produksi.
  • Untuk mendapatkan harga atau cost produksi yang serendah - rendahnya.
  • Untuk memaksimalkan fungsi onderdill mesin produksi.
  • Untuk meminimalisir penggunaan Onderdill mesin yang tidak efektif.
  • Untuk mengurangi loss time pad saat pengerjaan trouble shooting mesin produksi.
  • Untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar - besarnya.
  • Dan lain sebagainya.
Berikut contoh - contoh aktifitas Improvement atau modifikasi yang di lakukan oleh Teknisi Elektrik adalah sebagai berikut :
  • Merubah spec motor yang lebih rendah tanpa mengurangi fungsi kerja motor tersebut.
  • Mengurangi jumlah sensor tanpa mengganggu kerja line mesin produksi.
  • Menambah onderdill mesin seperti blower untuk mendinginkan fungsi motor agar tidak terjadi trouble shooting.
  • Memasang Sensor agar tidak terjadi trouble shooting yang mengakibatkan kerusakan onderdill lainnya.
  • Mengurangi jumlah motor penggerak tanpa mengurangi fungsi kerja program atau sistem produksi.
  • Dan lain sebagainya.
Aktifitas Improvement atau Modifikasi tersebut merupakan hal yang harus di lakukan oleh seorang Teknisi yang kreatif dan kritis cara berfikirnya, sehingga akan sangat membantu sekali kemajuan pada sectionya di dalam menangani trouble shooting mesin produksi.

4) Melakukan Penyediaan Spare Part Onderdill Mesin Produksi.

Mendata stock atau spare part untuk onderdill mesin produksi khusus untuk onderdill atau part merupakan sesuatu yang wajib di laksanakan oleh Teknisi apapun termasuk Teknisi Elektrik, karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting.

Adapun tujuan mendata kondisi part pada mesin produksi adalah bertujuan untuk memastikan jumlah, jenis dan nama spare part atau onderdill yang di gunakan di mesin produksi.

Setelah kita mendata semua onderdill atau part yang ada di mesin produksi, maka tugas kita selanjutnya adalah memastikan stock atau persediaan onderdill atau part mesin produksi tersebut sudah stand by atau ada di spare part room.

Jika spare atau stock onderdill mesin tersebut belum ada di spare part room, maka kewajiban kita adalah menyediakan atau order spare part atau onderdill mesin produksi tersebut. 

Adapun tujuan Teknisi Elektrik menyediakan Spare Part Onderdill untuk mesin produksi tesebut adalah sebagai berikut :
  • Sebagai stock atau spare untuk mengganti jika suatu saat onderdill yang terpasang di mesin terjadi kerusakan atau trouble shooting.
  • Sebagai stock atau part untuk Improvement atau modifikasi jika Teknisi Elektrik akan melakukan Aktifitas Improvement.
  • Sebagai langkah untuk reduce loss time atau mempercepat action pada saat perbaikan jika mengalami trouble shooting di mesin produksi.
Teknisi elektrik pastikan semua onderdill yang di gunakan di Mesin produksi mempunyai stock spare part, sehingga hal tersebut akan lebih mempermudah dan mempercepat di saat terjadi trouble shooting di mesin produksi dan kondisi produksi tidak terjadi shortage hasil produk.

Demikian sedikit ulasan tentang apakah arti atau maksud Teknisi Elektrik di Pabrik Industri, Semoga bermanfaat..Terima Kasih...








No comments