Breaking News

Jenis Oli hydrolik yang di Gunakan di Pabrik Industri


Jenis Oli Hydrolik yang di gunakan oleh pabrik Industri adalah jenis oli yang berviscositas rendah atau tingkat kekentalannya rendah.

Karena fungsi Oli hydrolik adalah untuk menggerakkan benda kerja pada mesin produksi, sehingga supaya tidak terlalu berat atau tidak membutuhkan tenaga besar untuk mendorong oli tersebut, maka oli hydrolik cenderung menggunakan jenis oli yang mempunyai viscositas rendah atau tidak begitu kental.

Contoh oli hydrolik yang biasa di gunakan untuk menggerakkan penampang benda kerja mesin produksi adalah jenis oli yang berviscositas 42, 43, 46, atau 52.

Oli - oli tersebut encer atau tidak kental sekali, sehingga jenis oli tersebut cenderung lebih ringan untuk di dorong dan untuk mendorong piston cylinder Hydrolik.

Salah satu kegunaan dan fungsi Oli hydrolik di pabrik Industri adalah sebagai Media untuk menggerakkan Komponen Mesin produksi atau yang biasa di gunakan yaitu Cylinder Hydrolik.

Dan tentunya untuk bisa membuat Oli tersebut berfungsi sebagaimana halnya untuk menggerakkan komponen mesin produksi, harus di lengkapi dengan berbagai macam komponen lainnya.

Komponen - komponen yang di butuhkan untuk sistem oli penggerak ini di rangkai menjadi satu Unit pada Hydrolik Pneumatik Unit.

Adapun komponen - komponen yang di butuhkan untuk membantu sistem kerja Oli tersebut adalah sebagai berikut :

  • Tanki Oli yang di gunakan untuk menampung Oli yang merupakan media utama untuk menggerakkan part mesin produksi.
  • Solenoid Valve Unit yang di gunakan sebagai katup untuk buka tutup agar oli bertekanan bisa mensupply ke benda kerja atau komponen mesin.
  • Motor penggerak yang di gunakan untuk menggerakkan atau memutar pompa oli.
  • Pompa Oli yang di gunakan untuk memompa Oli dari tanki Oli menuju komponen mesin produksi.
  • Filter Oli yang di gunakan untuk menyaring oli agar bebas dari segala bentuk kotoran dan debu.
  • Pipping Oli yang di gunakan sebagai media perantara untuk mengirim oli dari dan ke komponen mesin produksi.
  • Pressure Gauge yang di gunakan untuk menunjukkan angka besaran tekanan oli yang ada pada sistem tersebut.
  • Oil Cooler yang di gunakan untuk mendinginkan aliran oli yang ada pada Unit.
  • Hose Oli yang di gunakan untuk menyalurkan tekanan oli ke komponen mesim produksi.
  • Dan lain sebagainya.
Adapun cara kerja Sistem Oli hydrolik Unit untuk menggerakan benda kerja tersebut adalah sebagai berikut :
  • Pada saat Operator mengoperasikan mesin produksi, maka Motor dan pompa oli akan berputar atau On dan pressure gauge utama akan menunjukkan angka besaran pressure oli pompa tersebut.
  • Pada saat motor dan pompa oli running, maka akan ada sebagian pressure oli yang di kirim menuju ruang oli cooler untuk di dinginkan dan sebagian oli lainnya akan menggerakkan benda kerja.
  • Kemudian di saat Operator mesin meng On kan tombol operasi benda kerja atau Cylinder On, maka solenoid valve akan On untuk membuka pilot sesuai proses kerja.
  • Di saat pilot solenoid valve membuka, maka pressure oli yang sudah di supply pompa oli akan menuju benda kerja melalui pintu atau pilot solenoid valce tersebut.
  • Di saat pressure oli hydrolik sesuai settingan masuk ke ruang cylinder hydrolik, maka oli tersebut akan mendorong piston cylinder agar penampang benda kerja bisa bergerak sesuai pengoperasian operator mesin produksi.
  • Oli sisa gerakan dari cylinder hydrolik akan di terkirim kembali ke dalam tanki penampungan oli hydrolik.
  • Siklus perputaran oli dari tanki oli menuju benda kerja dan sebaliknya, ini akan terjadi kontinue terus menerus sesuai pengoperasian operator mesin produksi.
Sedangkan komponen mesin produksi yang biasa menggunakan Oli sebagai media untuk proses pergerakan naik turun atau maju mundur atau open close adalah berupa Tabung Cylinder.

Adapun bentuk Cylinder itu sendiri bervariasi dari segi ukuran panjang, pendek, besar atau kecil tergantung dari ukuran diameter shaft atau rod cylinder itu sendiri.

Komponen mesin yang menggunakan Cylinder Oli tentunya karena membutuhkan tenaga pressure yang besar dan kuat, sehingga komponen tersebut cenderung menggunakan sistem oli hydrolik sebagai penggeraknya.

Oli yang mempunyai viscositas cukup encer tersebut di gunakan sebagai supply power hydrolik untuk menggerakkan benda kerja atau komponen mesin produksi di setiap perusahaan.

Pada intinya semua cylinder penggerak benda kerja selalu menggunakan jenis oli yang berviscositas agak encer tersebut.

Berikut contoh bentuk cylinder yang menggunakan oli tersebut adalah :
  • Cylinder dongkrak mesin.
  • Cylinder Press material produksi.
  • Cylinder Winding material produksi.
  • Cylinder Accumulator tension beban berat.
  • Dan lain sebagainya.
Oli hydrolik yang di gunakan pada pabrik Industri harus sering di kontrol dan di check berdasarkan schedule Inspeksi sheet setiap perusahaan.

Adapun hal - hal yang harus sering di lakukan pengecheckan pada sistem kerja Oli hydrolik Unit adalah sebagai berikut:
  • Level Oli yang ada di tanki oli hydrolik unit harus normal sesuai tanda pada level oli.
  • Pressure oli yang ada pada proses kerja hydrolik unit hatus sesuai dengan settingan kerja mesin.
  • Temperatur oli hydrolik pada tanki penampungan oli tersebut harus rendah atau tidak over heat.
  • Sirkulasi air pada oil cooler harus lancar.
  • Motor dan pompa oli hydrolik tidak noise atau tidak bersuara kasar.
  • Pastikan tidak ada kebocoran oli pada hose oli, pipa oli dan benda kerja atau cylinder unit.
  • Selalu bersihkan filter oli sesuai schedule Inspeksi.
  • Pastikan selalu jaga kondisi kebersihan di area tanki oli hydrolik unit dari segala bentuk kotoran atau benda asing.
  • Setahun sekali lakukan pengecheckan viscositas atau kekentalan oli hydrolik apakah masih layak pakai atau tidak.
Jenis - jenis Item pengecheckan pada sistem Oli hydrolik tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya trouble shooting yang membuat mesin produksi harus stop.

Selain itu item - item pengecheckan tersebut di maksudkan agar tidak terjadi masalah seperti berikut :
  • Tarikan pompa oli berisik atau noise akibat filter Oli hydrolik tersumbat kotoran karena filter tidak sering di bersihkan.
  • Temperatur oli pada tanki hydrolik over heat karena sirkulasi air pada sistem oil cooler tidak lancar atau air strainernya mampet.
  • Mesin produksi alarm karena level oli pada tanki penampungan low level atau level oli minim.
  • Ada tetesan oli pada sambungan hose oli karena effect sambungan kople kendor karena akibat adanya getaran mesin produksi.
  • Dan lain sebagainya.
Untuk urusan pengecheckan dan pengontrolan oli hydrolik ini merupakan Tugas dan tanggung jawab dari Teknisi Mekanik di pabrik Industri.

Demikian sedikit ulasan tentang kegunaan dan Jenis Oli Hydrolik yang sering di gunakan oleh pabrik Industri.




No comments