Fungsi Heater Bearing di Pabrik Industri
Fungsi Heater Bearing.
Heater Bearing merupakan alat bantu kerja yang di gunakan oleh para Teknisi untuk memanasi bearing, bushing dan komponen mesin lainnya agar komponen tersebut mudah di pasang pada dudukannya.
Adapun maksud bearing atau komponen mesin lainnya di panasi adalah supaya diameter bearing memuai atau membesar dan bearing akan lebih mudah untuk masuk ke shaft dudukannya.
Heater ini di gunakan untuk memanasi komponen mesin termasuk bearing yang berukuran besar atau berat.
Ukuran diameter bearing yang normal atau dingin, biasanya susah untuk masuk ke shafr atau dudukannya karena memang dimensi diameter bearing dengan diameter shaft dudukannya terlalu presisi.
Untuk memudahkan dalam pemasangan bearing atau komponen lainnya seperti bushing pada dudukannya, maka ada salah satu cara yaitu memanaskan bearing atau komponen lainnya sampai suhu panas tertentu.
Setelah bearing atau bushing tersebut di panaskan dengan heater elektrik, maka diameter bearing atau bushing akan mengembang atau memuai beberapa mikron, sehingga bearing atau bushing tersebut bisa di masukkan ke shaft dudukannya.
Baca juga tentang Macam macam jabatan di perusahaan.
Karena ukuran bearing yang besar sehingga tidak mungkin seorang teknisi harus mengangkat bearing tersebut dan memasukkan ke shaft dudukannya dengan di palu dalam kondisi ukuran diameter presisi.
Hal tersebut tentunya akan membuat bearing menjadi rusak atau macet karena harus di palu keras agar bisa masuk ke dudukannya.
Maka dari itu untuk memudahkan pekerjaan Teknisi dalam pemasangan bearing dalam ukuran besar maka bearing harus di panasi terlebih dahulu dengan menggunakan heater elektrik.
Cara Menggunakan Heater Bearing.
Berikut urutan cara menggunakan heater bearing untuk memanasi bearing adalah :
- Pertama siapkan heater bearing di tempat kerja yang aman dan nyaman.
- Kemudian pasang bearing pada dudukan di heater, pastikan bearing di kunci agar tidak lepas atau jatuh.
- Selanjutnya nyalakan power heater bearing.
- Setting waktu dan temperatur untuk memanasi bearing tersebut sesuai kebutuhan.
- Check diameter bearing dengan menggunakan kaliper, apakah diameter bearing sudah memuai atau mengembang sesuai kebutuhan.
- Jika diameter bearing sudah memuai sesuai kebutuhan, maka bearing sudah siap untuk di pasang pada shaft benda kerja.
- Angkat bearing dengan alat bantu untuk di pasangkan pada shaft benda kerja.
- Kemudian masukkan bearing pada shaft benda kerja dengan cepat agar tidak segera dingin.
- Pada saat handling bearing panas ini, pastikan operator menggunakan sarung tangan anti panas agar tidak terluka menyentuh bearing panas tersebut.
- Setelah bearing masuk pada shaft benda kerja, kemudian biarkan dan di dinginkan bearing panas tersebut dengan menggunakan angin.
- Setelah kondisi bearing sudah dingin pada shaft benda kerja, maka diameter bearing akan kembali normal dan mengikat pada shaf.
Baca juga tentang Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Mekanik.
Cara memanaskan bearing agar memuai dengan menggunakan heater elektrik ini, hasil panas bearingnya lebih merata.
Memang ada juga yang memanasi bearing dengan menggunakan semburan api gas cutting, namun cara ini cenderung akan merusak bearing itu sendiri dan panas semburan apinya pun tidak bisa merata ke seluruh permukaan bearing.
Pekerja yang melakukan pemasangan bearing dengan menggunakan heater bearing ini adalah Teknisi mekanik di pabrik Industri.
Kelebihan menggunakan Heater Bearing.
Berikut kelebihan menggunakan heater listrik untuk memanasi bearing adalah :
- Pemasangan bearing lebih mudah dan cepat.
- Pemasangan dan pemanasan tidak merusak bearing.
- Tidak membahayakan pekerja.
- Panas pada bearing lebih merata sehingga pemuaianpun lebih merata.
Pada pabrik Industri yang memiliki mesin produksi yang berukuran besar, biasanya memiliki pekerjaan untuk mengganti bearing yang berukuran besar pula.
Penanganan penggantian Bearing pada komponen mesin di pabrik Industri dikarenakan adanya kerusakan atau trouble shooting pada mesin produksi tersebut.
Selain adanya kerusakan atau trouble shooting, penggantian bearing pada mesin produksi bisa juga di lakukan karena di temukannya abnormal pada bearing seperti adanya suara noise pada bearing unit atau terdeteksinya serbuk logam dari gesekan bearing.
Baca juga tentang :
Macam - macam Kerusakan Bearing.
Berikut macam - macam kerusakaan pada bearing unit di pabrik Industri adalah :
- Bering unit terjadi keausan.
- Bearing unit macet.
- Bearing unit terjadi over heat.
- Adanya serbuk logam pada bearing.
- Adanya bunyi noise atau berisik pada bearing unit.
- Bearing unit pecah atau retak.
- Bearing unit oblak atau goyang.
Bearing unit bisa mengalami kerusakan bisa di karenakan karena tidak adanya lubrikasi atau grease yang melumasi sistem kerja pada ball bearing sehingga terjadi gesekan secara langsung antar logam pada bearing unit.
Adanya gesekan antar logam pada bearing unit tersebut, akan mengakibatkan adanya panas dan menimbulkan serbuk pada bearing.
Dengan adanya serbuk - serbuk logam bearing tersebut menandakan adanya keausan pada bearing unit sudah terjadi, sehingga dengan adanya keausan ini akan menimbulkan kerja bearing yang abnormal.
Kemudian bagaimana caranya untuk mengganti bearing yang rusak tersebut ?
Cara Melepas Bearing Rusak.
Untuk melepas Bearing yang berukuran besar pada mesin produksi bisa di lakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
1) Dengan Menggunakan Treker.
Treker merupakan salah satu alat kerja Teknisi yang di gunakan untuk melepas Bearing unit dari dudukannya.
Treker itu sendiri mempunyai beberapa ukuran besar kecilnya tergantung kebutuhan, selain itu juga treker juga bisa di buat sendiri untuk menyesuaikan dengan ukuran bearing yang akan di lepasnya.
Baca selengkapnya tentang Cara menggunakan Treker di Pabrik Industri.
Mengeluarkan atau melepas bearing unit dengan menggunakan treker ini di lakukan jika kondisi mesin produksi di area yang mudah dan terjangkau, karena mengeluarkan bearing unit dengan menggunakan treker ini ladalah cara yang lebih aman.
2) Dengan menggunakan Gerinda Tangan.
Penggunaan Mesin gerinda tangan untuk melepas bearing unit di lakukan jika kondisi mesin terlalu susah untuk menggunakan treker atau casing bearing sudah terlalu macet.
Mesin Gerinda di gunakan untuk membelah casing bearing agar bearing mudah untuk di keluarkan dari shaft komponen mesin.
Pada saat memotong casing bearing dengan menggunakan mesin gerinda tentunya akan menimbulkan percikan api di sekitar pekerjaan, sehingga di butuhkan proteksi agar tidak terjadi kebakaran atau timbul api.
Proteksi untuk menghindari agar tidak timbul api adalah dengan melengkapi pekerjaan dengan menggunakan Peralatan alat pemadam kebakaran seperti kain anti api, air di dalam ember, Apar dan sprayer air.
Dan di dalam pengerjaan ini tentunya harus di jaga oleh fireman untuk memastikan tidak ada percikan api yang menimbulkan kebakaran di area kerja.
3) Dengan menggunakan Gas Cutting.
Gas Cutting juga merupakan alat untuk memotong casing bearing sebagaimana halnya dengan menggunakan mesin gerinda tangan.
Tujuan menggunakan gas cutting adalah untuk membelah atau memotong casing bearing agar bearing unit bisa di keluarkan atau di lepas dari shaft mesin.
Gas cutting ini di gunakan juga karena beberapa hal seperti karena tidak ada alat treker yang memadai, kemudian ukuran casing bearing yang terlalu besar dan bearing tidak bisa di gerinda tangan.
Menggunakan gas cutting sama halnya seperti menggunakan gerinda tangan yaitu akan menimbulkan percikan api yang bisa menyebabkan kebakaran di area kerja.
Maka dari itu untuk penanganan pekerjaan menggunakan alat gas cutting tersebut harus di siapkan peralatan pemadan api yang lengkap seperti pada saat pengerjaandengan menggunakan mesin gerinda tangan.
Demikian sedikit ulasan tentang Fungsi Heater bearing di Pabrik Industri, macam - macam kerusakan bearing dan penanganan kerusakan bearing di pabrik industri.
No comments