Nama Komponen Pneumatik di Pabrik Industri
Pengertian Pneumatik di Pabrik Industri.
Pneumatik merupakan Istilah utuk menyebut Sebuah sistem kerja komponen mesin produksi, yang di mana Pneumatik terdiri dari kata Pneu yang berarti Udara Tekan dan Matik yang berarti Ilmu atau hal - hal yang berhubungan dengan sesuatu.
Jadi Pneumatik adalah Ilmu atau sesuatu Hal yang berhubungan dengan Udara bertekanan.
Di dalam pabrik Industri yang menggunakan alat bantu untuk proses produksi tentunya banyak ragam bentuknya, salah satunya adalah komponen mesin yang melibatkan angin atau udara bertekanan.
Udara atau angin bertekanan merupakan salah satu sumber energi yang banyak di gunakan oleh pabrik Industri untuk membantu proses produksi dan segala kegiatan yang di lakukan.
Berikut beberapa Fungsi Udara bertekanan di dalam pabrik Industri adalah :
- Untuk menggerakkan komponen mesin produksi.
- Untuk membersihkan serbuk logam di area mesin perkakas atau machining proses.
- Untuk mendinginkan material produksi atau benda kerja yang panas.
- Dan lain sebagainya.
Baca juga tentang Macam macam jabatan di perusahaan.
Pneumatik merupakan salah satu Istilah yang sering di gunakan pada Pabrik Industri, khususnya para Teknisi untuk membahas tentang Sistem kerja pada komponen mesin produksi.
Komponen Pneumatik.
Macam - macam komponen pneumatik pada mesin produksi adalah sebagai berikut :
- FRL unit yang terdiri dari Filter, Regulator dan Lubrikator.
- Filter Unit berfungsi untuk menyaring udara yang akan masuk ke sistem pneumatik.
- Regulator berfungsi untuk setting besaran pressure atau tekanan udara yang di butuhkan.
- Lubrikator berfungsi untuk melumasi komponen yang ada di dalam unit pneumatik.
- Pressure gauge angin yang berfungsi sebagai indikator tekanan angin yang masuk.
- Cylinder angin yang berfungsi untuk menggerakkan benda kerja.
- Solenoid valve angin yang berfungsi untuk mengarahkan tekanan angin ke benda kerja yang membutuhkan.
- Hose angin yang berfungsi sebagai media untuk sirkulasi angin bertekanan.
- Fitting conector yang berfungsi untuk dudukan hose angin.
- Speed control yang berfungsi untuk setting speed pergerakan cylinder angin atau speed angin yang keluar maupun masuk ke komponen pneumatik.
- Ball valve yang berfungsi untuk buka tutup sirkulasi angin secara manual.
- Hand Valve yang berfungsi untuk memindahkan supply angin ke benda kerja atau komponen mesin.
Baca juga tentang Tugas dan Tanggung Jawab Teknisi Mekanik.
Part - part atau komponen - komponen tersebut kemudian di rakit dan menjadi Unit pneumatik yang siap di gunakan untuk menggerakkan sebuah benda kerja dengan menggunakan cylinder angin.
Angin bertekanan atau udara bertekanan merupakan salah satu sumber energi yang bisa di buat sendiri oleh pabrik Industri dengan menggunakan mesin kompressor.
Jika udara atau angin bertekanan tersebut sudah sesuai kebutuhan, maka akan di supply ke area kerja masing - masing.
Sistem Kerja Rangkaian Pneumatik.
Berikut contoh rangkaian kerja sistem pneumatik :
- Angin bertekanan di supply dari Mesin utility ke mesin produksi.
- Angin bertekanan akan masuk pertama melalui FRL unit.
- Angin di saring di Filter unit dan kemudian tekanan angin di setting oleh Regulator sesuai kebutuhan.
- Angin akan di campur oli lubrikasi yang ada di Lubrikator unit dengan tujuan agar oli tersebut bisa melumasi komponen pneumatik lainnya.
- Kemudian angin bertekanan tersebut masuk ke solenoid valve yang nantinya akan di arahkan ke cylinder angin maupun komponen mesin lainnya.
- Ada juga yang menggunakan Hand Valve untuk meneruskan tekanan angin tersebut ke komponen mesin.
- Kemudian angin bertekanan tersebut akan masuk ke ruang cylinder angin dan menggerakkan cylinder angin.
- Speed angin bertekanan yang masuk ke cylinder angin akan di atur oleh speed control.
Baca juga tentang :
Macam - macam Kerusakan Pneumatik.
Berikut macam - macam kerusakan pada sistem pneumatik beserta penangannaya adalah ;
a) Cylinder Angin tidak bisa Open Close.
Cara penangannya adalah :
- Check tekanan angin dari supply utama.
- Check besaran tekanan angin yang menuju ke cylinder angin.
- Check angin yang akan masuk ke cylinder apakah ada atau tidak.
- Check kebocoran pada cylinder angin.
b) Supply angin tidak sampai ke Cylinder Unit.
Cara penangannya adalah sebagai berikut :
- Check Tekanan angin setelah FRL Unit apakah ada anginnya atau tidak, jika tidak ada angin kemungkinan FRL ada yang mampet.
- Check regulator apakah bisa di setting atau tidak, jika tidak bisa di setting kemungkinan regulator rusak.
- Check Supply angin utama dari Instalasi pipping apakah ada atau tidak.
- Check Kondisi Valve atau kran utama apakah tertutup atau tidak.
c) Terjadi kebocoran angin pada sistem Instalasi.
Cara Penanganannya adalah sebagai berikut :
- Ganti komponen unit yang mengalami kebocoran tersebut.
- Lakukan perbaikan pada komponen yang bocor tersebut jika masih bisa di perbaiki.
d) Solenoid Valve Macet.
Cara penanganannya adalah sebagai berikut :
- Jika tidak ada spare part untuk mengganti solenoid valve, maka bisa di lakukan solenoid valve di bersihkan dengan cairan pembersih seperti WD 40 atau sejenisnya.
- Jika solenoid valve tidak bisa di bersihkan, maka solenoid valve harus di ganti.
e) Solenoid Valve tidak ada Power Elektrik.
Cara penanganannya adalah sebagai berikut :
- Check power supply apakah ada power listrik atau tidak.
- Check program apakah ada indikasi siste kerja yang abnormal.
Demikian sedikit ulasan tentang Nama komponen pneumatik di pabrik Industri, Fungsi komponen pneumatik dan pengertian arti pneumatik.
No comments