Breaking News

Istilah Kata pada Teknisi Instrumen : Kalibrasi alat, Controller Error, Thermocouple, Dll

Pengertian Istilah di Teknisi Instrument.

Istilah - istilah yang biasa di gunakan oleh Teknisi Instrumen di dalam pabrik Industri merupakan bahasa yang biasa di pakai sebagai bahasa komunikasi antar Teknisi Instrument maupun dengan pekerja lainnya di dalam perusahaan tersebut.

Istilah tersebut merupakan bahasa untuk menyebut sebuah benda, aktifitas maupun suatu kejadian di ruang lingkup kerja Internal Pabrik Industri tersebut.

Ada beberapa Istilah yang di gunakan di dalam komunitas Pabrik Industri tersebut merupakan Istilah yang sudah umum dan ada juga Istilah yang merupakan bahasa yang di ciptakan oleh pekerja Internal pabrik Industri itu sendiri.

Macam - Macam Istilah di Dalam Teknisi Instrument.

Sebagai Teknisi Instrumen di sebuah pabrik Industri selalu terbiasa menggunakan Istilah atau bahasa Teknik untuk menyebut sebuah Benda atau kegiatan internal di dalam Teknisi Instrumen itu Sendiri.

Berikut beberapa Macam Istilah yang biasa di gunakan oleh para Teknisi Instrumen di area kerjanya :

1) Istilah Kalibrasi Alat.

Kalibrasi Merupakan Istilah yang biasa di gunakan Oleh Teknisi Instrument untuk menyebut aktifitas pengecheckan ulang terhadap standart ukuran pada semua alat ukur seperti weigher, Meteran, Pressure gauge, dan lain sebagainya.

Jadi alat kerja yang di gunakan oleh Teknisi Instrument maupun alat yang di gunakan pada mesin produksi yang berhubungan dengan alat ukur harus sering di lakukan check ulang standart ketelitian kerja dari alat tersebut dengan cara di kalibrasi.

Adapun yang bertugas mengkalibrasi ketelitian dari alat tersebut adalah Member dari Teknisi Instrument itu sendiri dan tentunya dengan menggunakan alat khusus untuk kalibrasi atau alat kalibrasi.

2) Istilah Shut Down.

Shut Down merupakan salah satu Istilah yang sering di gunakan oleh para Teknisi di pabrik Industri, khususnya Teknisi Instrumen Mesin Industri.

Shut Down mempunyai arti Sebuah aktifitas Teknisi Instrumen untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi dari segi Instrumental, yang di mana jadwal atau schedule perbaikan tersebut sudah di rencanakan jauh hari sebelumnya.

Schedule atau jadwal shut down ini merupakan jadwal perbaikan mesin yang sudah di rencanakan dan sudah di setujui oleh semua pihak yang berkepentingan atau para pihak yang terkait.

Shut down ini merupakan aktifitas bulanan dan shut down tahunan yang di lakukan oleh para Teknisi Instrumen untuk melakukan perbaikan atau improvement pada mesin produksi.

Adapun tujuan dari Aktifitas Shut Down yang di lakukan Oleh para anggota Teknisi Instrumen adalah sebagai berikut :

  • Untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi yang mengalami kerusakan dari segi Instrumental
  • Untuk melakukan improvement atau modifikasi mesin produksi dari segi Instrumental.
  • Untuk melakukan Inspeksi atau pengecheckan kondisi mesin produksi dari segi Instrumental.
  • Untuk melakukan penggantian komponen mesin yang rusak dari segi Instrumental .
  • Untuk melakukan Lubrikasi atau pelumasan terhadap onderdill mesin produksi tertentu dari segi Instrumental.
Komponen atau onderdill pada mesin produksi dari segi Instrumental adalah seperti Timbangan, Pressure gauge, Thermometer, Controller, Thermocuople, dan lain sebagainya.

Dengan di rencanakan schedule Shut Down tersebut, maka secara otomatis di harapkan sebagai Teknisi Instrument bisa mempersiapkan jauh hari apa saja yang perlu di siapkan agar pada saat eksekusi shut down bisa berjalan lancar tanpa kendala dan hambatan.

Selain Itu Teknisi Instrumen juga bisa melakukan pengecheckan terhadap kondisi mesin pada saat Running, komponen mesin mana saja yang terjadi abnormal kondisi sehingga bisa di tindak lanjuti pada saat shut down.

Pada saat melakukan aktifitas Shut Down ini, kondisi mesin stop total agar Teknisi Instrumen beserta Para Teknisi lainnya bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.

Aktifitas Shut Down ini biasanya di lakukan bersama - sama sesama Teknisi atau semua Teknisi bergabung untuk melakukan Shut Down Mesin Produksi berdasarkan Profesi atau Tugas Masing - masing Teknisi.

Teknisi yang ada atau yang ikut melakukan Shut Down di mesin produksi tersebut terdiri dari beberapa Teknisi seperti berikut :
  • Teknisi Mekanik melakukan Shut Down Mesin di bidang Mekanikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Elektrik melakukan shut down mesin di bidang Elektrikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Instrument melakukan shut down di bidang Instrumental mesin produksi.
  • Teknisi Listrik melakukan shut down di bidang Instalasi Listrik Mesin Produksi.
  • Teknisi Development melakukan shut down di bidang pengembangan mesin produksi.
  • Teknisi Utility melakukan shut down di bidang Utilitas mesin produksi.
  • Dan Teknisi lainnya yang berkepentingan atau ada job pekerjaan di mesin produksi tersebut.

Masing - masing Teknisi tersebut bersama - sama melakukan shut down di area mesin yang sama dan bekerja sesuai job profesi masing - masing.

3) Istilah Error.

Error merupakan Istilah yang biasa di gunakan oleh para teknisi Elektrik dan Teknisi Instrument di dalam pabrik Industri untuk menyebut kondisi mesin yang sedang mengalami trouble shooting atau kerusakan pada Komponen atau onderdill Instrumental Mesin Produksi.

Error ini merupakan Jenis Trouble shooting pada komponen Instrumental pada mesin produksi yang di mana komponen Instrumental pada mesin produksi tersebut mengalami gangguan operasional atau tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

4) Istilah Trouble Shooting.

Istilah yang biasa di gunakan oleh Teknisi Instrumen berikutnya adalah Istilah Trouble shooting.

Trouble shooting merupakan istilah di dalam dunia Teknisi Instrumen Mesin Produksi yang berarti Masalah atau Kerusakan yang terjadi pada mesin produksi dari segi Instrumental.

Semua kejadian abnormal atau kerusakan yang terjadi pada mesin produksi dan membuat mesin produksi tersebut stop atau berhenti di namakan Trouble Shooting.

Kerusakan atau sistem kerja yang abnormal pada mesin produksi yang mengakibatkan terjadinya stop mesin adalah trouble shooting.

Adapun yang menangani adanya trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi secara Instrumental adalah Teknisi Instrumen Mesin produksi.

Terjadinya trouble shooting pada mesin produksi secara Instrumental bervariasi seperti :

  • Terjadinya Weigher atau timbangan material yang over load atau kelebihan beban.
  • Terjadinya Fault atau Error pada program kerja mesin produksi.
  • Controller yang tidak berfungsi atau mati.
  • Thermocouple tidak berfungsi.
  • Temperatur suhu material atau mesin tidak sesuai dengan settingan sebagaimana mestinya.
  • Dan lain sebagainya.
Semua jenis kerusakan atau abnormal pada fungsi atau sistem kerja komponen atau onderdill mesin produksi dari segi Instrumental tersebut merupakan trouble shooting Instrumental mesin produksi.

5) Istilah Break Down.

Break Down merupakan istilah yang biasa di gunakan oleh dunia pabrik Industri khususnya di bidang maintenance yang berarti Terjadinya kerusakan pada mesin produksi yang sangat serius atau fatal.

Kerusakan atau trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi yang sangat fatal dan bereffect membuat mesin produksi tersebut harus stop produksi untuk sementara waktu.

Walaupun terjadi trouble shooting atau break down pada mesin produksi tersebut, namun masih bisa di lakukan perbaikan oleh para Teknisi dengan segera agar mesin produksi bisa segera berproduksi atau Running kembali.

Untuk kategori waktu berapa lamanya terjadi trouble shooting pada mesin produksi di katakan break down atau mesin stop ini tergantung oleh kesepakatan pabrik Industri itu sendiri.

Di kategorikan trouble shooting break down pada mesin produksi jika mesin produksi tersebut stop lebih dari 2 jam untuk melakukan perbaikan oleh Teknisi Instrumental.

Demikian sedikit ulasan tentang beberapa Istilah yang di gunakan oleh para Teknisi Instrumen mesin produksi di pabrik Industri.

No comments