Breaking News

Beberapa Istilah dalam Teknisi Utility: Chiller, Uap Panas, Steam, Tekanan Tinggi, Dll


Pengertian Istilah pada Teknisi Utility.

Istilah - istilah yang biasa di gunakan oleh Teknisi Utility di dalam pabrik Industri merupakan bahasa yang biasa di pakai sebagai bahasa komunikasi antar Teknisi Utility maupun dengan pekerja lainnya di dalam perusahaan tersebut.

Istilah tersebut merupakan bahasa untuk menyebut sebuah benda, aktifitas maupun suatu kejadian di ruang lingkup kerja Internal Pabrik Industri tersebut.

Ada beberapa Istilah yang di gunakan di dalam komunitas Pabrik Industri tersebut merupakan Istilah yang sudah umum dan ada juga Istilah yang merupakan bahasa yang di ciptakan oleh pekerja Internal pabrik Industri itu sendiri.

Macam - Macam Istilah di Dalam Teknisi Utility.

Sebagai Teknisi Utility di sebuah pabrik Industri selalu terbiasa menggunakan Istilah atau bahasa Teknik untuk menyebut sebuah Benda atau kegiatan internal di dalam Teknisi Utility itu Sendiri.

Berikut beberapa Macam Istilah yang biasa di gunakan oleh para Teknisi Utility di area kerjanya :

1) Istilah Uap Panas atau Steam.

Uap Panas atau steam Merupakan Istilah yang biasa di gunakan Oleh Teknisi Utility untuk menyebut sebuah hasil olahan dari produktifitas mesin boiler yaitu hasil dari air yang di masak pada mesin boiler.

Uap panas atau steam tersebut sangat bertekanan tinggi sesuai settingan kebutuhan di mesin produksi, sehingga tentunya Uap panas atau steam tersebut sangat membahayakan terhadap operator atau pekerja.

Maka dari itu di harapkan harus berhati - hati dan waspada terhadap pressure atau tekanan uap panas atau steam tersebut.

Tekanan uap panas atau steam tersebut tentunya sangat panas sehingga bisa melukai anggota tubuh pekerja atau karyawan yang terkena uap panas tersebut.

Uap panas atau steam tersebut di gunakan oleh perusahaan atau pabrik Industri pada mesin produksi sebagai bahan untuk memanasi material, bahan atau komponen mesin sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

2) Istilah Chiller.

Chiller merupakan Istilah yang di gunakan oleh para Teknisi Utility untuk menyebut sebuah mesin yang di gunakan untuk mendinginkan sistem atau rangkaian mesin produksi.

Jadi Chiller tersebut di gunakan untuk mendinginkan sebuah komponen mesin produksi atau material produksi agar sesuai dengan settingan yang di kehendaki berdasarkan kualitas produk.

3 ) Istilah Shut Down.

Shut Down merupakan salah satu Istilah yang sering di gunakan oleh para Teknisi di pabrik Industri, salah satunya adalah Teknisi Utility Mesin Industri.

Shut Down mempunyai arti Sebuah aktifitas yang di lakukan oleh Teknisi Utility untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi dari segi Utilitytas mesin produksi, yang di mana jadwal atau schedule perbaikan tersebut sudah di rencanakan jauh hari sebelumnya.

Schedule atau jadwal shut down ini merupakan jadwal perbaikan mesin yang sudah di rencanakan dan sudah di setujui oleh semua pihak yang berkepentingan atau para pihak yang terkait.

Shut down ini merupakan aktifitas bulanan dan shut down tahunan yang di lakukan oleh para Teknisi Utility untuk melakukan perbaikan atau improvement pada mesin produksi dari segi Utility.

Adapun tujuan dari Aktifitas Shut Down yang di lakukan Oleh para anggota Teknisi Utility adalah sebagai berikut :

  • Untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi yang mengalami kerusakan dari segi Utilititas.
  • Untuk melakukan improvement atau modifikasi mesin produksi dari segi Utilititas.
  • Untuk melakukan Inspeksi atau pengecheckan kondisi mesin produksi dari segi Utilititas.
  • Untuk melakukan penggantian komponen mesin yang rusak dari segi Utilititas.
  • Untuk melakukan Lubrikasi atau pelumasan terhadap onderdill mesin produksi tertentu dari segi Utilititas.
Komponen atau onderdill pada mesin produksi dari segi Utilititas yang merupakan tanggung jawab Teknisi Utility adalah seperti Pompa Air sirkulasi, Pipping Sirkulasi, Supply Steam, Supply Air bertekanan, Supply Angin bertekanan, Kompressor, Chiller, Boiler atau Genset, dan lain sebagainya.

Dengan di rencanakan schedule Shut Down tersebut, maka secara otomatis di harapkan sebagai Teknisi Utility bisa mempersiapkan jauh hari apa saja yang perlu di siapkan agar pada saat eksekusi shut down bisa berjalan lancar tanpa kendala dan hambatan.

Selain Itu Teknisi Utility juga bisa melakukan pengecheckan terhadap kondisi mesin pada saat Running, komponen mesin mana saja yang terjadi abnormal kondisi sehingga bisa di tindak lanjuti pada saat shut down.

Pada saat melakukan aktifitas Shut Down ini, kondisi mesin stop total agar Teknisi Utility beserta Para Teknisi lainnya bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.

Aktifitas Shut Down ini biasanya di lakukan bersama - sama sesama Teknisi atau semua Teknisi bergabung untuk melakukan Shut Down Mesin Produksi berdasarkan Profesi atau Tugas Masing - masing Teknisi.

Teknisi yang ada atau yang ikut melakukan Shut Down di mesin produksi tersebut terdiri dari beberapa Teknisi seperti berikut :
  • Teknisi Mekanik melakukan Shut Down Mesin di bidang Mekanikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Elektrik melakukan shut down mesin di bidang Elektrikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Instrument melakukan shut down di bidang Instrumental mesin produksi.
  • Teknisi Listrik melakukan shut down di bidang Instalasi Listrik Mesin Produksi.
  • Teknisi Development melakukan shut down di bidang pengembangan mesin produksi.
  • Teknisi Utility melakukan shut down di bidang Utilitas mesin produksi.
  • Dan Teknisi lainnya yang berkepentingan atau ada job pekerjaan di mesin produksi tersebut.

Masing - masing Teknisi tersebut bersama - sama melakukan shut down di area mesin yang sama dan bekerja sesuai job profesi masing - masing.

4) Istilah Trouble Shooting.

Istilah yang biasa di gunakan oleh Teknisi Utility berikutnya adalah Istilah Trouble shooting.

Trouble shooting merupakan istilah di dalam dunia Teknisi Utility Mesin Produksi yang berarti Masalah atau Kerusakan yang terjadi pada mesin produksi dari segi Utilititas.

Semua kejadian abnormal atau kerusakan yang terjadi pada mesin produksi dan membuat mesin produksi tersebut stop atau berhenti di namakan Trouble Shooting.

Kerusakan atau sistem kerja yang abnormal pada mesin produksi yang mengakibatkan terjadinya stop mesin adalah trouble shooting.

Adapun yang menangani adanya trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi secara Utilititas adalah Teknisi Utility Mesin produksi.

Contoh terjadinya trouble shooting pada mesin produksi secara Utilititas bervariasi seperti :

  • Terjadinya Kebocoran pada pipa supply steam atau uap panas, Supply Angin, Supply Air bertekanan.
  • Pompa sirkulasi terjadi kerusakan seperti bocor, macet, tidak bisa memompa, dan lain sebagainya.
  • Tekanan Steam drop atau tidak sesuai dengan kebutuhan di mesin produksi.
  • Mesin Chiller tidak berfungsi secara maksimal.
  • Dan lain sebagainya.
Semua jenis kerusakan atau abnormal pada fungsi atau sistem kerja komponen atau onderdill mesin produksi dari segi Utilititas tersebut merupakan trouble shooting Teknisi Utility mesin produksi.

5) Istilah Break Down.

Break Down merupakan istilah yang biasa di gunakan oleh dunia pabrik Industri khususnya di bidang maintenance yang berarti Terjadinya kerusakan pada mesin produksi yang sangat serius atau fatal.

Kerusakan atau trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi yang sangat fatal dan bereffect membuat mesin produksi tersebut harus stop produksi untuk sementara waktu.

Walaupun terjadi trouble shooting atau break down pada mesin produksi tersebut, namun masih bisa di lakukan perbaikan oleh para Teknisi dengan segera agar mesin produksi bisa segera berproduksi atau Running kembali.

Untuk kategori waktu berapa lamanya terjadi trouble shooting pada mesin produksi di katakan break down atau mesin stop ini tergantung oleh kesepakatan pabrik Industri itu sendiri.

Di kategorikan trouble shooting break down pada mesin produksi jika mesin produksi tersebut stop lebih dari 2 jam untuk melakukan perbaikan oleh Teknisi Utility.

Demikian sedikit ulasan tentang beberapa Istilah yang di gunakan oleh para Teknisi Utility mesin produksi di pabrik Industri.

No comments