Breaking News

Cara Mengatasi V Belt Selip di Mesin Produksi


Salah satu cara mengatasi V - Belt Selip pada mesin produksi adalah dengan cara di adjust atau di setting kekencangan tension V belt tersebut.

V - Belt merupakan salah satu komponen atau onderdill mesin produksi yang berfungsi untuk :

  • Meneruskan gerakan dari motor penggerak untuk menggerakkan komponen mesin lainnya.
Contoh komponen mesin produksi yang di gerakkan motor penggerak dengan melalui V - Belt antara lain adalah :
  • Roll line.
  • Cutter pemotong material.
  • Roll drive conveyor.
  • Dan lain sebagainya.
Dan V - Belt mempunyai beberapa type atau jenis yang membedakan antara V belt satu dengan V belt lainnya.

Contoh type V belt tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
  • V belt type model A, seperti contoh V belt type A 38, A 43, A 63, dan seterusnya.
  • V belt type model B, seperti contoh V belt type B 93, B 158, B 102 dan seterusnya.
  • V belt type model C, seperti contoh V belt type C 163, C 270, C 180 dan seterusnya.
  • V belt type model 3V, seperti contoh V belt type 3V - 750, 3V - 550, dan seterunya.
  • V belt type model 5V, seperti contoh V belt type 5V - 1100, 5V - 1260, dan seterusnya.
Type - Type V belt tersebut tentunya mempunyai bentuk fisik yang berbeda antara type V belt satu dengan type V belt lainnya.

Secara bentuk fisik type V belt C lebih besar atau lebar dari type V belt yang lainnya seperti V belt type A dan V belt type B.

Penggunaan V belt ini banyak di gunakan oleh mesin produksi karena ada kelebihan yaitu tidak noise atau tidak berisik pada saat beroperasi.

Namun dengan menggunakan V belt ini juga mempunyai kelemahan yang salah satunya adalah V belt Selip pada saat beroperasi.

Adapun cara mengatasi jika kita menemukan V belt tersebut Selip adalah sebagai berikut :
  • Check kondisi kekencangan tension dari V belt tersebut, jika kendor maka segera setting atau adjust Tension V belt tersebut sampai Ok.
  • Check kondisi fisik V belt, Jika kondisi V belt sudah mengeras dan gosong, maka segera ganti V belt dengan yang baru.
  • Check kondisi V belt, jika kondisi V belt kering dan berdenyit, maka segera semprotkan V belt dengan belt dressing atau belt lub.
  • Check kondisi V belt, jika kondisi sudah pecah - pecah atau retak - retak, maka segera ganti V belt dengan yang baru.
  • Check kondisi Bearing pada pulley V belt, apakah ada yang jebol yang mengakibatkan V belt selip, jika ada bearing jebol segera lakukan perbaikan.
V belt merupakan salah satu komponen atau onderdill mesin produksi yang harus di perhatikan, karena V belt merupakan salah satu onderdill yang berperan penting pada proses mesin produksi.

Dengan pentingnya V belt tersebut, maka V belt harus selalu di lakukan pengecheckan rutin atau Inspeksi check yang di lakukan oleh Teknisi Mekanik Mesin Produksi.

Pengecheckan V belt bisa di lakukan setiap saat pada waktu running maupun dalam kondisi stop dan bisa juga pada waktu shut down mesin produksi.

Adapun hal - hal yang perlu di lakukan pengecheckan pada kondisi V belt tersebut adalah sebagai berikut :
  • Kondisi fisik dari V belt tersebut, apakah terjadi retak - retak atau pecah - pecah, jika iya segera lakukan pergantian V belt.
  • Kondisi Kekencangan Tension V belt, apakah kendor atau tidak, jika terjadi kendor segera lakukan pengencangan tension V belt.
  • Kondisi Bearing - bearing pada pulley penggerak V belt dan bearing pada pulley tension v belt.
  • Kondisi Pulley V belt apakah ada keausan atau tidak.
  • Kondisi Lubrikasi V belt, apakah kondisi V belt terlalu kering atau tidak.
  • Dan lain sebagainya.
Hal - hal tersebut harus di lakukan oleh Teknisi Mekanik sebagai langkah untuk menghindari trouble shooting yang fatal seperti berikut :
  • V - belt putus pada saat running, karena kondisi v belt sebelumnya retak - retak.
  • Line macet tidak bisa berputar, karena Bearing Pulley jebol.
  • V belt selip pada saat running, karena kekencangan tension kurang maksimal atau kendor.
  • V belt noise atau berdenyit, karena V belt terlalu panas dan kering tanpa lubrikasi.
  • V belt pada saat Running berisik karena ada bearing pulley yang rusak atau kering.
  • Dan lain sebagainya.
Di katakan sebagai V belt, karena belt tersebut bentuknya seperti Huruf V, yang di mana lebar permukaan atas pada Belt tersebut lebih besar dari lebar belt yang bawah.

Dudukan yang di gunakan V belt ini di namakan dengan Pulley yang mempunyai alur seperti tekstur V belt, sehingga antara V belt dengan alur Pulley menyatu dan mengikat.

Demikian sedikit ulasan tentang cara mengatasi V belt selip pada mesin produksi di pabrik Industri.

No comments