Breaking News

PENGERTIAN DARI QUALITAS PRODUK DI PABRIK INDUSTRI


Qualitas atau quality produk adalah merupakan Kondisi keseluruhan suatu hasil barang atau  produk yang di hasilkan dari suatu proses produksi yang mempunyai tingkat mutu bagus atau buruknya.

Kondisi suatu barang produk bisa di katakan mempunyai qualitas atau quality bagus adalah seperti :
  • Kondisi barang tersebut tidak cacat effect proses produksi.
  • Barang tersebut nyaman dan aman saat di gunakan oleh customer.
  • Barang tersebut mempunyai umur pakai yang panjang atau awet.
  • Barang tersebut tidak mudah rusak.
  • Barang tersebut mempunyai identitas atau spec lengkap.
  • Barang tersebut mempunyai jaminan garansi produk.
Qualitas hasil produk merupakan hal terpenting yang di perjuangkan atau di pertahankan oleh sebuah pabrik industri,Karena dengan adanya qualitas produk akan mempengaruhi kelangsungan hidup dari pabrik industri tersebut.

Hasil akhir dari qualitas suatu produk dari pabrik industri akan menjadi tolok ukur oleh para konsumen untuk menentukan pilihan tentang barang yang akan di gunakannya.Dan Baik buruknya dari qualitas produk atau barang bisa menggambarkan kondisi dari pabrik industri yang nota bene sebagai produsen barang tersebut.

Sehingga dengan hal tersebut maka tidak menutup kemungkinan suatu pabrik industri pasti akan benar - benar membuat hasil produknya dengan pilihan quality terbaiknya.

Untuk menjaga supaya quality produk dari pabrik tersebut terjaga dengan baik maka tidak sedikit perusahaan atau pabrik industri selalu menerapkan management quality terbaiknya,sehingga dalam menciptakan qualitas produk terbaiknya bisa berkesinambungan serta Selalu melakukan peningkatan improvement quality melalui tenaga - tenaga pekerja ahlinya.

Bagus atau buruknya quality dari suatu produk yang di hasilkan oleh sebuah pabrik industri bisa di pengaruhi dari beberapa hal baik dari faktor manusia,mesin produksi ,lingkungan sekitar maupun dari material produk itu sendiri.

1) FAKTOR MANUSIA

Manusia adalah salah satu faktor penting sebagai Subyek utama yang menentukan baik atau buruknya dari suatu qualitas produk yang di hasilkan oleh pabrik industri,karena manusia atau operator mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :

  • Sebagai pemegang kendali dari pengoperasian mesin produksi.
  • Sebagai pengendali pembuatan hasil produk dari awal sampai akhir proses.
  • Sebagai faktor penjudgement Ok atau tidaknya hasil produk untuk di next prosesnya.
  • Sebagai pelaku utama dalam melakukan kebijakan sistem qualitas produk.
  • Sebagai penganalisa dan penentu penyelesaian langsung adanya masalah yang berhubungan dengan qualitas produk.

a) Manusia sebagai pemegang kendali dari pengoperasian mesin produksi.

Bahwa manusia atau operator mesin produksi adalah pemain utama untuk mengoperasikan atau menjalankan proses produksi melalui mesin produksi,Sehingga qualitas baik dan buruknya bisa di pengaruhi oleh operator karena salah satu tugas seorang operator produksi adalah melakukan setting spec produk.

Setiap produk pasti mempunyai spec atau identitas,dan setiap produk juga mempunyai spec yang berbeda - beda antar produk yang satu dengan yang lainya,sehingga untuk membedakan jenis antar spec produk tersebut maka di butuhkan seorang operator untuk melakukan input setting sebelum memulai mesin produksi running.

Biasanya spec dari produk yang perlu di input adalah type produk, jenis produk, size produk, jumlah produk, warna produk, masa kadaluwarsa produk, setting gap atau jarak garis, setting ketebalan produk, setting lebar produk, setting panjang produk, setting berat produk, setting ukuran produk,dll.

Kemudian setelah hasil produk di buat maka langkah selanjutnya adalah operator memastikan dengan check visual apakah hasil produk tersebut sesuai dengan settingan spec atau tidak.

Di sinilah peran penting sebagai seorang operator yaitu setting hasil produk sesuai spec dan kemudian memastikan kembali apakah hasil produk benar - benar sesuai standart spec.

Jika ke dua tugas tersebut tidak baik dan tidak benar maka secara otomatis manusia sang operator tersebut telah melakukan kesalahan besar dalam hal menciptakan qualitas produk,Yaitu tidak menjaga qualitas produk.

b) Manusia Sebagai pengendali pembuatan hasil produk dari awal sampai akhir proses.

Manusia atau yang di sebut sebagai operator produksi bertugas mengendalikan proses produk dari awal sampai akhir,maksudnya adalah operator tersebut secara otomatis harus tahu kondisi perjalanan proses produk dari awal sampai akhir atau finish.

Sehingga apabila terjadi abnormal proses pada produk tersebut,maka akan terdeteksi oleh sang operator produksi tersebut.

Operator produksi akan memonitor perjalanan proses produk dari awal proses sampai akhir dengan tujuan untuk memastikan kondisi produk tersebut tidak mengalami masalah,seperti rusak karena menabrak,rusak karena menggulung ,rusak karena melipat,rusak karena tergores,rusak karena kotor, dll.

Dengan di monitornya perjalanan proses produk dari awal sampai finish,maka qualitas dari produk tersebut akan terjaga.

c) Manusia sebagai penjudgement Ok atau tidaknya dari hasil produk untuk di next proses.

Hampir tidak semua hasil produk membutuhkan hanya satu kali proses langsung jadi,Sehingga banyak jenis hasil produk yang membutuhkan lebih dari satu kali proses.

Untuk yang membutuhkan lebih dari satu kali proses maka hasil produk tersebut di setiap akhir prosesnya akan di check dan di inspeksi apakah hasil produk tersebut bisa di proses ke berikutnya atau tidak.

Yang harus di inspeksi atau di check ulang dari hasil produk tersebut hanyalah apakah hasil produk tersebut sesuai standart dari spec produk atau tidak.
Misalkan seperti di check kondisi tekstur,kelenturan,kelembaban,ada foreigh material atau tidak,dll.

Biasanya inspeksi ini ada yang di lakukan melalui uji laboratorium,agar menemukan hasil inspeksi yang signifikan,Namun ada juga yang di lakukan inspeksi dengan cukup melakukan visual saja,atau check kondisi dengan menggunakan keterampilan dan keahlian tangan saja.

Yang biasa melakukan judgement Ok atau tidaknya hasil dari produk dan melakukan inspeksi adalah Quality Qontrol departrment, Inspektor atau sejenisnya.

Apabila hasil uji lab atau hasil temuan inspektor bahwa hasil produk tersebut NG ( No Good ) maka hasil produk tersebut tidak bisa di teruskan ke next proses.

Dengan adanya hal abnormal ini maka akan ada penyelidikan di lapangan produksi untuk memastikan adanya masalah abnormal tersebut timbul dari mana dan di sebabkan karena apa.

Sampai permasalahan abnormal dari hasil produk tersebut menemukan solusi dan selesai di pecahkan atau di tangani sampai menemukan kondisi normal sesuai standart.

Untuk penanganan adanya hal abnormal dari hasil produk biasanya akan melibatkan beberapa section atau departement terkait,Seperti Departement Engineering,Departement Produksi,Departement Quality Control,Departement Work Tehcnical,dll. Sesuai kebutuhan yang menyangkut adanya abnormal tersebut.

Namun apabila dari hasil uji laboratorium menjelaskan bahwa hasil produk tersebut OK dan sesuai standart spec maka hasil produk tersebut siap untuk di teruskan ke next proses.

Hal ini adalah salah satu proses adanya peduli dan usaha untuk menciptakan hasil produk untuk mempunyai mutu tinggi atau high quality.

d) Manusia sebagai pelaku utama dalam hal melakukan kebijakan sistem qualitas hasil produk.

Yang mempunyai wewenang dan menetapkan adanya kebijakan sistem qualitas hasil produk adalah pihak management dan tentunya juga dengan melalui uji coba atau trial produk untuk menemukan performa qualitas produk yang terbaik.

Dengan adanya banyak persaingan dari kompetitor dengan jenis produk yang sama,maka salah satu cara yang di tempuh oleh sebuah perusahaan atau pabrik adalah salah satunya dengan meningkatkan qualitas produk yang lebih baik dari kompetitor.

e) Manusia sebagai penganalisa dan penentu penyelesaian langsung adanya masalah qualitas hasil produk.

Setiap hasil produk tidak selalu langsung menemukan hasil performa qualitas terbaiknya,sehingga harus melakukan uji coba yang bertahap atau trial produk.

Dalam perjalanan trial atau uji coba produk juga membutuhkan waktu panjang karena sering kali selalu ada masalah - masalah yang muncul.Sehingga membutuhkan analisa khusus dari operator sampai masalah tersebut selesai.

Terkadang hasil produk yang sudah melalui trial atau uji cobapun kadang mempunyai masalah baru yang di sebabkan dari eksternal dari produk itu sendiri seperti masalah quality yang di sebabkan dari faktor mesin produksi, faktor operator produksi dan faktor lingkungan.
  • Dari faktor mesin,misalkan adanya kerusakan atau abnormal kerja dari mesin produksi yang kurang terdeteksi oleh operator produksi maupun member engineering.
  • Dari faktor operator produksi ,misalkan adanya kesalahan pengoperasian mesin atau adanya salah input atau salah pengechekan.
  • Dari faktor lingkungan,misalkan adanya foreigh material atau material produk terkontaminasi dengan material asing yang berasal dari segi lingkungan.
Masalah - masalah abnormal ini pasti membutuhkan analisa,solusi dan penanganan khusus oleh pihak terkait sehingga qualitas hasil produk selalu terjaga dan terjamin.

2) FAKTOR MESIN PRODUKSI.

Mesin produksi merupakan sarana untuk memproses,membuat dan menghasilkan suatu produk.Sehingga mesin produksi adalah salah satu faktor yang bisa menyumbang terbentuknya qualitas produk yang maximal.

Mesin produksi bisa mempengaruhi qualitas produk yang maximal bisa selalu terjaga apabila kondisi mesin produksi juga dalam kondisi performa maximal tidak ada abnormal.

Namun apabila kondisi mesin produksi mempunyai masalah abnormal maka akan mengganggu kondisi qualitas produk.

Contoh bentuk kondisi mesin produksi yang abnormal yang bisa mempengaruhi dan menyebabkan buruknya qualitas hasil produk adalah sebagai berikut :
  • Mesin produksi ada kerusakan proses sehingga tidak bisa beroperasi normal.
  • Mesin produksi ada kerusakan sistem kerja sehingga terjadi adanya actual temperatur tidak sesuai dengan settingan spec.
  • Speed line mesin produksi error atau tidak sesuai dengan settingan program.
  • Adanya abnormal kerja dari part mesin produksi.
  • Dan sebagainya.
Untuk menjaga hal - hal tersebut maka tidak menutup kemungkinan suatu pabrik selalu mempunyai tenaga - tenaga ahli di bidang permesinan atau yang sering di sebut Engineering atau Teknisi mesin produksi yang bertugas untuk merawat,menjaga dan memperbaiki kondisi mesin produksi supaya mesin produksi  selalu dalam kondisi performa.

3) FAKTOR LINGKUNGAN.

Lingkungan adalah kondisi area sekitar tempat di prosesnya produk,Sehingga lingkungan juga bisa mempengaruhi kondisi qualitas dari suatu produk yang di hasilkan oleh mesin produksi.

Salah satu faktor lingkungan yang bisa menyebabkan qualitas produk NG ( No Good ) adalah adanya foreigh material pada hasil produk atau hasil produk terkontaminasi,tercemar,tercampuri oleh jenis material asing di luar material produk.

Dengan terkontaminasinya hasil produk oleh material asing akan bereffect bahaya terhadap kondisi qualitas hasil produk,Sehingga hal ini akan menimbulkan image negatif dari konsumen terhadap suatu perusahaan atau pabrik.

Beberapa material dari lingkungan sekitar yang bisa terkontaminasi dengan hasil produk utama sehingga menyebabkan kondisi qualitas produk menjadi buruk antara lain adalah sebagai berikut :

a) Kayu.

Merupakan bahan material yang biasa di gunakan sebagai pengemas barang,sebagai alas suatu material atau barang,dan biasanya juga di gunakan sebagai alat bantu member produksi untuk suatu hal tertentu.

Bahan kayu yang sekiranya tidak di gunakan sebagai alat bantu atau yang biasanya di sebut material asing ( sampah ) maka lebih baik di singkirkan dari area sekitar mesin produksi agar kayu tersebut tidak tercampur dengan material pokok produk.

Dan jika ada kayu yang berfungsi sebagai alat bantu operator produksi,maka lebih baik dalam penempatan kayu tersebut di alokasikan di tempat yang aman.

b) Plastik.

Plastik juga merupakan material yang biasa di gunakan sebagai alat pembungkus barang baik itu barang yang berhubungan dengan produk ( pembungkus material  ) maupun tidak berhubungan dengan matrial produk ( bungkus makanan,minuman,dll .)

Plastik bisa menjadi material yang bisa menyebabkan terkontaminasinya hasil produk apabila dalam penanganan plastik ini tidak terkontrol atau Tidak adanya kepedulian pekerja di saat membuang sampah plastik seperti plastik bungkus makanan,minuman atau permen.

c) Kertas.

Penggunaan kertas di sebuah pabrik sangat tinggi sehingga kertas juga bisa mempunyai peluang  tercampur ke produk utama atau hasil produk terkontaminasi oleh kertas,sehingga penanganan kertas membutuhkan kepedulian yang tinggi.

Harus ada centralisasi pemisahan kertas antara yang di pakai dengan yang tidak di pakai,agar tidak terjadi hasil utama produk terkontaminasi dengan kertas.

d) Logam.

Tercampurnya sebuah logam  ke hasil produk bisa berasal dari logam mesin produksi atau logam asing di sekitar mesin produksi.
Logam mesin produksi bisa kontaminasi ke hasil produk karena terjadi kerusakan di mesin produksi,misalnya logam mesin tesebut patah atau lepas sehingga tercampur ke proses produksi.

Tercampurnya logam asing di sekitar mesin produksi bisa juga terjadi karena buruknya kondisi kebersihan di sekitar mesin produksi dan tidak adanya rasa kepedulian pekerja tentang kondisi kebersihan di sekitar mesin produksi.

e) Alat Bantu Kerja.

Benda - benda yang di gunakan oleh pekerja sebagai alat bantu juga berpotensi menyebabkan terkontaminasinya hasil produk,Seperti pulpen,pensil,note book,kapur,spidol,dll.

Hal ini di sebabkan karena tidak adanya penempatan alat bantu yang terkontrol atau juga cerobohnya pemakaian alat bantu tersebut oleh seorang pekerja.

4) MATERIAL  PRODUK.

Terbentuknya sebuah hasil produk di karenakan adanya proses pengolahan material produk yang di olah oleh mesin produksi melalui penanganan yang profesional oleh para pekerja di pabrik industri tertentu.

Semua hasil produk baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi pasti terbentuk dari campuran atau kombinasi dari beberapa material pokok dan material tambahan.

Dari qualitas material inilah yang akan mempengaruhi baik buruknya qualitas hasil akhir dari produk,sehingga sebuah produsen harus memikirkan kondisi qualitas material sebelum menentukan qualitas hasil akhir dari produk yang di produksi.

Beberapa contoh material pokok seperti :
  • Karet sintetis : Material pokok ini biasanya di gunakan untuk memproduksi jenis - jenis produk yang berhubungan dengan karet : seperti Ban Mobil,Ban motor,Ban sepeda,Mounting,Seal, dll.
  • Kayu : Material pokok ini biasanya di gunakan untuk memeproduksi jenis - jenis produk Seperti : Pembuatan kertas,Furniture,Dll. 
  • Biji plastik : Material pokok ini biasanya di gunakan unntuk memproduksi jenis - jenis produk yang berhubungan dengan produk berbahan plastik seperti : Kantong plastik,perlengkapan rumah tangga,perlengkapan kantor,alat tulis, dll. 
  • Biji Besi : Material pokok ini biasanya di gunakan untuk memproduksi jenis - jenis produk yang berhubungan dengan produk berbahan besi, seperti : Perlengkapan furniture,barang barang otomotif,barang barang konstruksi bangunan,alat alat transportasi,dll. 
  • Dan masih banyak lagi contoh yang lain.
Adapun contoh material tambahan adalah seperti :
  • Karbon
  • Sulphur
  • Chemical
  • Oli syntetic
  • Dll
Demikian sedikit ulasan tentang pengertian tentang qualitas atau quality di sebuah pabrik industri.
















No comments