Breaking News

Istilah di Dalam Mekanik Industri : Shut Down, Trouble Shooting, Break Down, Dll

Pengertian Istilah di Teknisi Mekanik.

Istilah - istilah yang biasa di gunakan pada Teknisi Mekanik di dalam pabrik Industri merupakan bahasa yang biasa di pakai sebagai bahasa komunikasi antar Mekanik maupun dengan pekerja lainnya di dalam perusahaan tersebut.

Istilah tersebut merupakan bahasa untuk menyebut sebuah benda, aktifitas maupun suatu kejadian di ruang lingkup kerja Internal Pabrik Industri tersebut.

Ada beberapa Istilah yang di gunakan di dalam komunitas Pabrik Industri tersebut merupakan Istilah yang sudah umum dan ada juga Istilah yang merupakan bahasa yang di ciptakan oleh pekerja Internal pabrik Industri itu sendiri.

Macam - Macam Istilah di Dalam Teknisi Mekanik.

Sebagai Teknisi Mekanik di sebuah pabrik Industri selalu terbiasa menggunakan Istilah atau bahasa Teknik untuk menyebut sebuah Benda atau kegiatan internal di dalam Teknisi Mekanik itu Sendiri.

Berikut beberapa Macam Istilah yang biasa di gunakan oleh para Teknisi Mekanik di area kerjanya :

1) Istilah Shut Down.

Shut Down merupakan Istilah yang di gunakan oleh para Teknisi di pabrik Industri, khususnya Teknisi Mekanik Mesin Industri.

Shut Down mempunyai arti aktifitas Teknisi untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi, yang di mana jadwal atau schedule perbaikan tersebut sudah di rencanakan jauh hari sebelumnya.

Schedule atau jadwal shut down ini merupakan jadwal perbaikan mesin yang sudah di rencanakan dan sudah di setujui oleh semua pihak yang berkepentingan atau para pihak yang terkait.

Shut down ini merupakan aktifitas bulanan dan shut down tahunan yang di lakukan oleh para Teknisi untuk melakukan perbaikan atau improvement pada mesin produksi.

Adapun tujuan dari Aktifitas Shut Down adalah sebagai berikut :

  • Untuk melakukan perbaikan total terhadap mesin produksi yang mengalami kerusakan.
  • Untuk melakukan improvement atau modifikasi mesin produksi.
  • Untuk melakukan Inspeksi atau pengecheckan kondisi mesin produksi.
  • Untuk melakukan penggantian komponen mesin yang rusak.
  • Untuk melakukan Lubrikasi atau pelumasan terhadap onderdill mesin produksi tertentu.
Dengan di rencanakan schedule Shut Down tersebut, maka secara otomatis di harapkan sebagai Teknisi Mekanik bisa mempersiapkan jauh hari apa saja yang perlu di siapkan agar pada saat eksekusi shut down bisa berjalan lancar tanpa kendala dan hambatan.

Seperti halnya Teknisi juga bisa melakukan pengecheckan terhadap kondisi mesin pada saat Running, komponen mesin mana saja yang terjadi abnormal kondisi sehingga bisa di tindak lanjuti pada saat shut down.

Pada saat melakukan aktifitas Shut Down ini, kondisi mesin stop total agar Teknisi Mekanik bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.

Aktifitas Shut Down ini biasanya di lakukan bersama - sama sesama Teknisi atau semua Teknisi bergabung untuk melakukan Shut Down Mesin Produksi berdasarkan Profesi atau Tugas Masing - masing Teknisi.

Teknisi yang ada atau melakukan Shut Down di mesin produksi tersebut terdiri dari beberapa Teknisi seperti berikut :
  • Teknisi Mekanik melakukan Shut Down Mesin di bidang Mekanikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Elektrik melakukan shut down mesin di bidang Elektrikal Mesin Produksi.
  • Teknisi Instrument melakukan shut down di bidang Instrumental mesin produksi.
  • Teknisi Listrik melakukan shut down di bidang Instalasi Listrik Mesin Produksi.
  • Teknisi Development melakukan shut down di bidang pengembangan mesin produksi.
  • Teknisi Utility melakukan shut down di bidang Utilitas mesin produksi.
  • Dan Teknisi lainnya yang berkepentingan atau ada job pekerjaan di mesin produksi tersebut.

Masing - masing Teknisi tersebut bersama - sama melakukan shut down di area mesin yang sama dan bekerja sesuai job profesi masing - masing.

2) Istilah Trouble Shooting.

Istilah yang biasa di gunakan oleh Teknisi Mekanik berikutnya adalah Istilah Trouble shooting.

Trouble shooting merupakan istilah di dalam dunia Teknisi Mesin Produksi yang berarti Masalah atau Kerusakan yang terjadi pada mesin produksi.

Semua kejadian abnormal atau kerusakan yang terjadi pada mesin produksi dan membuat mesin produksi tersebut stop atau berhenti di namakan Trouble Shooting.

Kerusakan atau sistem kerja yang abnormal pada mesin produksi yang mengakibatkan terjadinya stop mesin adalah trouble shooting.

Adapun yang menangani adanya trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi adalah Teknisi Mesin produksi.

Terjadinya trouble shooting pada mesin produksi bervariasi seperti :

  • Trouble shooting mesin produksi dari segi Mekanikal mesin yang akan di tangani oleh Teknisi Mekanik Mesin, seperti Belt Conveyor Sobek, Dll.
  • Trouble shooting mesin produksi dari segi Elektrikal Mesin yang akan di tangani oleh Teknisi Elektrik Mesin, seperti Motor drive rusak, dan lain sebagainya.
  • Trouble shooting Mesin produksi dari segi Instrumental mesin produksi yang akan di tangani oleh Teknisi Instrumental, seperti Weigher material Abnormal, dll.
  • Dan lain sebagainya.
3) Istilah Break Down.

Break Down merupakan istilah yang biasa di gunakan oleh dunia pabrik Industri khususnya di bidang maintenance yang berarti Terjadinya kerusakan pada mesin produksi yang sangat serius atau fatal.

Kerusakan atau trouble shooting yang terjadi pada mesin produksi yang sangat fatal dan bereffect membuat mesin produksi tersebut harus stop produksi untuk sementara waktu.

Walaupun terjadi trouble shooting atau break down pada mesin produksi tersebut, namun masih bisa di lakukan perbaikan oleh para Teknisi dengan segera agar mesin produksi bisa segera berproduksi atau Running kembali.

Untuk kategori waktu berapa lamanya terjadi trouble shooting pada mesin produksi di katakan break down atau mesin stop ini tergantung oleh kesepakatan pabrik Industri itu sendiri.

Di kategorikan trouble shooting break down pada mesin produksi jika mesin produksi tersebut stop lebih dari 2 jam untuk melakukan perbaikan oleh Teknisi.

Demikian sedikit ulasan tentang beberapa Istilah yang di gunakan oleh para Teknisi mekanik mesin produksi di pabrik Industri.

No comments