Breaking News

KOMPOSISI DAN BAHAN DASAR OLI SEBAGAI PELUMAS MESIN DI PABRIK INDUSTRI


Mengapa Oli bisa di gunakan sebagai Pelumas Mesin ?

Menggunakan oli sebagai pelumas mesin, sudah merupakan tradisi di dunia teknik pabrik industri, perbengkelan maupun di aktifitas kehidupan kita sehari - hari.

Kita memerlukan sebuah pelumas oli untuk melakukan pelumasan pada benda kerja atau komponen mesin kita, karena kita mempunyai sebuah keinginan atau program untuk sebagai berikut :
  • Untuk menghindarkan adanya kerusakan pada komponen benda kerja atau komponen mesin.
  • Untuk melakukan penghematan biaya terhadap operasional komponen mesin yang di sebabkan karena kerusakan.
  • Untuk memperpanjang umur atau life time penggunaan spare part atau komponen mesin.
  • Untuk menciptakan kondisi produksi yang aman dan lancar tidak ada tendensi trouble atau masalah abnormal mesin.
  • Untuk menciptakan keselamatan kerja dengan meminimalisir penanganan pekerjaan karena terjadi trouble mesin yang fatal.
Sedangkan tujuan pelumasan oli pada komponen mesin atau benda kerja adalah sebagai berikut :
  • Untuk membentuk film oli di antara dua benda kerja yang melakukan gesekan atau singgungan.
  • Untuk mengurangi keausan yang terjadi pada komponen mesin atau benda kerja.
  • Untuk mengurangi terjadinya gesekan secara langsung antara dua benda yang bersinggungan.
  • Untuk mengurangi atau memindahkan panas yang di timbulkan akibat pergesekan atau persinggungan antar dua benda.
Melihat dari tugas pokok dari sebuah pelumasan tersebut, maka pelumas oli di sajikan atau di buat dari:

1) Bahan Dasar atau Base Oli sebesar 80 - 90 %.
2) Menggunakan Additive antara 10 - 20 %.

Sedangkan yang termasuk bahan dasar di dalam pembuatan pelumas berjenis oli tersebut adalah sebagai berikut :
  • Petrolium yaitu bahan dasar yang di hasilkan dari sulingan minyak bumi seperti parafinic, aromatic, naphtanis.
  • Hewani atau Nabati yaitu bahan dasar oli yang terbuat dari minyak binatang atau tumbuh - tumbuhan.
  • Sintetis yaitu bahan dasar oli yang di buat dari hasil sintesa atau gabungan dari berbagai bahan sehingga menjadi pelumas yang berkualitas tinggi.
Adapun yang termasuk additive di dalam pembuatan pelumas mesin berupa oli adalah sebagai berikut 
  • Control Agent yaitu harus bisa menghilangkan bau yang tidak sedap.
  • Anti foam yaitu menghindari adanya terjadi busa.
  • Oilines Agent yaitu mengurangi gesekkan dan menambah kelicinan pada benda kerja.
  • Corrosion Inhibitor yaitu bisa melindungi terhadap serangan kimia pada permukaan logam.
  • Alkaline Agent yaitu menetralkan asam sebagai akibat oksidasi.
  • Detergent yaitu membersihkan permukaan logam serta kotoran - kotoran pada benda kerja.
  • Rush Inhibitor yaitu menghilangkan karat karena air atau uap.
  • Oxidation Inhiitor yaitu menambah fungsi pelumas dan mengurangi kotoran pada permukaan benda kerja.
  • Anti wear yaitu bisa memberikan perlindungan terhadap permukaan logam yang bergerak.
  • Extreme Pressure yaitu bisa menambah kekuatan lapisan pelumas dan kapasitas menahan beban.
  • Viscositas Index Improve yaitu bisa menurunkan tingkat perubahan viscositas dengan adanya perubahan suhu.
Karena dengan menambahkan additive pada pembuatan pelumas mesin berupa oli mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • Untuk menambah kekuatan dan fungsi yang maksimal pada base oli atau pelumas dasar.
  • Untuk melindungi produk dari adanya perubahan kimia.
  • Untuk melindungi benda kerja atau komponen mesin dari zat tertentu yang bisa merusak permukaan logam benda kerja atau komponen mesin.
Sedangkan syarat - syarat yang harus ada pada zat additive adalah sebagai berikut :
  • Bisa bersatu dan cocok dengan zat additive yang lainnya.
  • Memiliki kestabilan yang tinggi.
  • Mampu memberi warna yang cocok.
  • Tidak bisa bereaksi dengan air kecuali untuk beberapa aplikasi tertentu.
  • Dapat dengan mudah bercampur dengan base oli.
Berikut adalah beberapa spesifikasi pada oli sebagai pelumas mesin adalah sebagai berikut :
  • Bahwa sebagai oli pelumas mesin mempunyai ketahanan terhadap oksidasi atau bereaksi dengan oksigen di udara.
  • Mempunyai kemampuan untuk memisahkan diri dengan zat air.
  • Mempunyai berat jenis.
  • Mempunyai sisa karbon setelah pelumas oli tersebut habis terbakar.
  • Mempunyai titik tuang yaitu dengan kondisi suhu terendah di mana oli tersebut masih bisa mengalir.
  • Mempunyai viscositas atau kekentalan tersendiri.
  • Mempunyai angka yang bisa menunjukkan kestabilan kekentalan oli terhadap perubahan suhu.
  • Memmpunyai titik nyala oli karena adanya api dari luar.
Karena begitu pentingnya sebuah pelumas mesin berupa oli di pabrik industri, maka sebagai seorang teknisi  harus selalu melakukan pengecheckkan terhadap kondisi oli pelumas sebagai berikut :
  • Pastikan melakukan pengecheckan kebersihan kondisi strainer atau filter oli pelumas, agar sirkulasi oli pelumas tidak terhambat yang bisa bereffect cepatnya perubahan bentuk oli pelumas.
  • Pastikan kondisi tanki oli selalu tertutup rapat supaya tidak ada debu maupun kotoran yang bisa masuk ke ruang tanki oli yang bbisa menyebabkan kotor pada pelumas oli.
  • Lakukan pengecheckan berkala tentang viscositas oli dan warna oli pelumas mesin produksi agar lebih terkontrol lebih cepat kondisinya sebelum terjadi masalah yang lebih fatal.
  • Selalu check aliran oli pelumas mesin produksi setiap hari.
  • Lakukan penggantian oli baru sesuai schedule yang sudah di tetapkan atau apabila kondisi oli pelumas sudah dalam kondisi tidak bagus.
  • Segera lakukan penggantian oli apabila terjadi kontaminasi dengan zat lain seperti air.
Demikian sedikit ulasan tentang komposisi dari oli sebagai pelumas mesin di pabrik industri.



No comments