CARA MENGATASI MASALAH PADA BELT CONVEYOR BERBAHAN MESH STAINLESS STEEL
Di saat kita mendengar istilah belt conveyor maka kita akan terhubung dengan salah satu komponen mesin yang berukuran panjang yang mempunyai fungsi untuk membawa material atau hasil produk untuk di kirim ke suatu tempat.
Belt conveyor mempunyai banyak jenis dan terbuat dari bahan yang berbeda - beda juga tergantung area kerja belt conveyor tersebut. Macam - macam Belt Conveyor tersebut adalah sebagai berikut :
- Belt conveyor berbentuk Mesh logam yang terbuat dari anyaman stainless steel, yang biasa di gunakan pada area kerja yang berair, area panas, area berkimia dan area yang sangat kotor.
- Belt Conveyor modular yang berbahan dari sejenis teflon, yang biasa di gunakan pada area yang berair, area panas, area kering dan area dingin.
- Belt Conveyor katun yaitu belt conveyor yang terbuat dari bahan katun, yang biasa di gunakan pada area yang kering dan untuk mengirim bahan produk yang tidak terlalu panas.
- Belt Conveyor Habasit yaitu belt conveyor yang terbuat dari bahan habasit, yang biasa di gunakan di area kerja yang kering, area kerja berdebu, area kerja kimia powder.
- Belt Conveyor Karet yaitu belt conveyor yang terbuat dari bahan karet, yang biasa di gunakan pada area kerja yang berair, area kerja yang panas dan kering.
Baca Selengkapnya pada Macam - macam Jenis Bahan Belt Conveyor.
Melihat dari cara kerja belt conveyor tentunya selalu monoton dengan cara berputar berkeliling untuk mengirim barang atau material dari tempat satu ke tempat tujuan berikutnya. Sedangkan belt conveyor tersebut di gerakkan oleh motor penggerak.
Dari proses pergerakkan belt conveyor tersebut pastinya akan mengalami titik kelemahan tertentu yang bisa membuat performa belt conveyor menurun. Dari sekian banyak macam belt conveyor, di sini saya akan sedikit mengulas tentang masalah - masalah yang timbul pada belt conveyor berbahan logam stainless steel.
Masalah - masalah yang biasa terjadi pada belt conveyor berbahan logam stainless steel adalah sebagai berikut :
1) Belt Conveyor Selip.
Belt Conveyor berbahan mesh stainless steel bisa mengalami selip yaitu apabila kondisi motor penggerak berputar sedangkan belt conveyor tidak bisa ikut berputar karena belt conveyor kurang mencekam.
Sedangkan belt conveyor mesh stainless steel bisa selip pada saat berputar karena di sebabkan oleh sebagai berikut :
- Tension Belt conveyor terlalu kendor sehingga permukaan belt conveyor tidak mencekam kuat terhadap roll drive. Penanganannya adalah adjust dan setting tension belt conveyor sampai permukaan belt conveyor benar - benar mencekam terhadap roll penggerak.
- Batangan logam mesh conveyor menyangkut pada body mesin belt conveyor unit sehingga putaran belt conveyor tertahan oleh body mesin tersebut. Penanganannya adalah potong bagian mesh belt conveyor yang menyangkut body mesin.
- Ada material atau produk yang mengganjal pada celah mesh belt conveyor sehingga putaran motor penggerak tidak kuat menggerakkan belt conveyor. Penanganannya adalah keluarkan material yang mengganjal pada celah mesh belt conveyor tersebut.
- Ada kerusakan pada roll penggerak sehingga pada saat motor penggerak berputar, putaran tersebut terputus pada roll penggerak dan teralurkanke belt conveyor. Penanganannya adalah perbaiki bagian roll penggerak yang rusak.
2) Belt Conveyor Out Centre.
Belt conveyor mesh stainless steel bisa out centre sebagaimana belt conveyor yang lain karena beberapa hal yaitu :
- Kondisi tension belt conveyor tidak sama antara kanan dan kiri sehingga pressure cenderung ke sebelah sisi. Penanganannya adalah setting tension yang sama antara kanan dan kiri.
- Pada roll penggerak atau roll line ada material yang menempel sehingga pressure kanan dan kiri tidak sama danbereffect belt conveyor bisa out centre. Penanganannya adalah bersihkan roll penggerak dari kotoran material yang menempel.
- Ada kerusakan pillow block pada roll tension di satu sisi sehingga kondisi roll tension belt conveyor menjadi miring sebelah. Penanganannya adalah lakukan perbaikan pada pillow block yang rusak.
3) Belt Conveyor Terlalu Noise.
Noise adalah suara yang di timbulkan oleh gerakan atau putaran belt conveyor pada saat running.
Noise pada belt conveyor mesh stainless steel di sebabkan karena beberapa hal seperti sebagai berikut
- Tension belt conveyor mesh stainless steel terlalu kendor sehingga mesh conveyor beradu atau bersinggungan dengan roll - roll line sehingga timbul bunyi. Penanganannya adalah adjust tension belt conveyor agar sedikit mengencang tension belt conveyor sehingga tidak timbul suara beradu antar logam.
- Celah antar mesh stainless steel sudah terlalu longgar. Penanganannya adalah ganti mesh belt conveyor dengan yang baru.
4) Belt Conveyor Rusak Di Bagian Pinggir.
Rusak di bagian pinggir pada belt conveyor berbahan mesh stainless steel ini adalah patahnya batangan logam yang di sebabkan karena beberapa hal sebagai berikut :
- Belt conveyor mesh stailess steel bergesekan dengan roll guide, sehingga ada gesekan antar logam yang berakibat ada kerusakan bagian pinggir mesh belt conveyor. Penanganannya adalah setting roll guide atau centreing belt conveyor agar tidak terjadi gesekan antara roll guide dengan belt conveyor.
- Joint lock pada ujung logam belt conveyor lepas sehingga ujung logam belt conveyor mencuat dan bergesekan dengan roll guide. Penanganannya adalah ganti batangan mesh belt conveyor dengan joint yang baru.
- Ada plat guide pada belt conveyor unit yang bengkok sehingga menjepit belt conveyor dan bereffect ujung batangan belt conveyor menjadi rusak. Penanganannya adalah perbaiki plat guide belt conveyor.
5) Joint Belt Conveyor Aus.
Belt conveyor mesh stainless steel merupakan susunan dari anyaman antar batang logam yang menjadi unit sehingga belt conveyor ini bisa aus pada bagian anyaman tersebut, karena selalu berputar dan bersinggungan.
Adapun yang menyebabkan belt conveyor stainless steel tersebut bisa aus karena di sebabkan beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut :
- Anyaman antar logam selalu bergesekan pada saat berputar sehingga mudah aus, sehingga belt conveyor model mesh stainless steel ini membutuhkan cairan sebagai area kerjanya untuk sekalian sebagai lubrikator gesekan antar logam tersebut. Penanganannya adalah gunakan mesh belt conveyor model ini pada area yang berair atau area berair yang mengandung zat pelumas.
- Tension belt conveyor terlalu kencang sehingga antar batang logam stainless steel terlalu kuat pada saat saling mengikat. Penanganannya adalah setting tension belt conveyor sesuai kebutuhan, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor.
Demikian sedikit ulasan tentang cara mengatasi masalah pada belt conveyor berbahan mesh stainless steel di pabrik industri.
No comments